Keluh Kesah Warga Tangsel Gara-gara Tumpukan Sampah

Tangerang Selatan

Tumpukan sampah terlihat sepanjang jalan kawasan Ciputat dan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Kondisi itu membuat masyarakat kesal dan mengeluh.

Pantauan detikcom, Sabtu (13/12/2025), tumpukan sampah terlihat mulai dari titik awal tanjakan flyover Ciputat mengarah ke Pamulang. Sampah tersebut persis berada di trotoar kolong flyover Ciputat.

Tumpukan sampah menghiasi kolong flyover Ciputat, Tangsel. Sampah tersebut cukup tinggi hingga setara pagar pembatas area pedestrian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tumpukan sampah ini menimbulkan bau menyengat. Jenis sampah yang menumpuk pun cukup beragam, mulai dari sampah rumah tangga hingga potongan kayu dan kasur.

Potret Tumpukan Sampah Hiasi Kolong Flyover Ciputat TangselTumpukan sampah di Ciputat Tangsel (Kurniawan Fadilah).

Selain di kolong flyover Ciputat, fenomena serupa juga terlihat di sepanjang trotoar jalan dari arah Ciputat menuju Pamulang. Sampah yang dikemas dalam kantong plastik tampak berserakan di trotoar.

Beberapa warga terlihat terganggu dengan adanya tumpukan sampah tersebut. Sebagian di antaranya bahkan mengenakan masker. Sesekali, warga di sekitar lokasi menegur orang lain yang datang untuk membuang sampah di tumpukan tersebut.

Seorang warga bernama Sarman mengaku sudah empat hari melihat tumpukan sampah itu tak kunjung diangkut.

“Kalau di sini sih 3-4 hari belakangan ini nggak ada yang ngangkut,” kata Sarman di lokasi.

Sarman mengungkapkan kondisi ini tak biasa. Sebab, dalam kondisi normal, petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) rutin mengangkut sampah warga.

“Biasanya ada dari DLH itu ngangkatin. Ini sudah 3 hari nggak ada. Katanya nggak ada armadanya buat ngangkat,” ungkap Sarman.

Warga lainnya, Eko, juga menyampaikan hal serupa. Namun, Eko menuturkan bahwa berdasarkan informasi yang ia dengar, tumpukan sampah terjadi akibat TPS Ciputat yang ditutup serta adanya persoalan di TPA Cipeucang, Serpong.

“Katanya yang saya dengar, tapi nggak tahu juga benar apa nggak, pertama TPS di Pasar Ciputat ditutup. Terus kedua, TPA-nya di Serpong bermasalah. Kan ramai juga di media,” jelas Eko.

Sampah menumpuk di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (12/12/2025). Penumpukan hampir satu minggu itu merupakan imbas penataan tempat pembuangan akhir (TPA) Cipeucang.Sampah menumpuk di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (12/12/2025). Penumpukan hampir satu minggu itu merupakan imbas penataan tempat pembuangan akhir (TPA) Cipeucang.(Andhika Prasetia/detikFoto)

Terlepas dari persoalan tersebut, Eko menilai tumpukan sampah sudah sangat mengganggu aktivitas warga, terutama akibat bau yang menyengat. Ia menyebut warga juga telah menggelar pertemuan untuk membahas masalah ini.

“Ganggu banget. Baunya parah, apalagi kalau hujan, airnya turun ke jalan, baunya makin nyebar. Belum lagi kalau habis hujan panas, baunya langsung keangkat kebawa angin,” tutur Eko.

Masalah sampah ini juga berdampak pada usaha warga. Salah satu pemilik warung kopi mengaku pelanggan jadi sepi akibat bau sampah.

“Ya nggak ada yang beli. Sebelum ada sampah mah rame di sini,” kata pemilik warung kopi bernama Rini saat ditemui.

Rini mengatakan tumpukan sampah tersebut sudah tiga hari tidak diangkut oleh petugas. Ia mengaku sangat terganggu dengan kondisi itu.

“Jelas mengganggu. Bukan cuma bau, tapi pelanggan saya juga pada kabur. Biasanya ada aja ojol nongkrong sambil nunggu orderan. Sekarang mah boro-boro,” tutur Rini.

Sampah di Serpong

Selain di kawasan Ciputat, tumpukan sampah juga terlihat di wilayah Serpong, Tangsel. Sampah bahkan menggunung di dekat Kantor DPRD Kota Tangerang Selatan dan Puskesmas Serpong.

Pantauan detikcom di Jalan Raya Serpong, tumpukan sampah terlihat di trotoar dekat Gedung DPRD Kota Tangsel. Sampah tampak di beberapa titik sepanjang trotoar sekitar gedung tersebut. Tak hanya itu, tumpukan sampah juga terlihat di depan Puskesmas Serpong I.

Tumpukan sampah tersebut menimbulkan bau tak sedap yang menyengat. Warga yang melintas kerap menutup hidung akibat bau yang menusuk penciuman.

Seorang warga bernama Inayah, yang sehari-hari berjualan di sekitar lokasi, mengaku enek dengan bau sampah tersebut. Ia menyebut banyak pembeli memilih tidak makan di tempat.

Tumpukan sampah di Puskesmas Serpong I, Tangerang Selatan (Tangsel).Tumpukan sampah di Puskesmas Serpong I, Tangerang Selatan (Tangsel). Foto: Kurniawan Fadilah/detikcom

“Bau, bau banget malah. Sampai ke warung saya kecium. Pembeli alhamdulillah masih ada, cuma kebanyakan dibungkus. Saya saja dagang jadi enek,” kata Inayah.

Warga lainnya, Anwar, mengatakan tumpukan sampah tersebut sudah hampir seminggu tidak diangkut. Padahal, biasanya petugas rutin mengangkut sampah setiap pagi.

“Lama nggak diangkut, hampir seminggu. Tumben-tumbenan. Biasanya rajin tiap pagi, ini sudah seminggu nggak diangkut. Katanya karena masalah di Cipeucang, pool sampahnya penuh,” tutur Anwar.

Sampah numpuk di Jalan Raya SerpongFoto: Sampah numpuk di Jalan Raya Serpong (Kurniawan/detikcom)

Anwar menyebut warga sudah melakukan protes, namun belum ada tindak lanjut dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Ia hanya mendapat informasi bahwa pemerintah masih mencari solusi.

“Katanya lagi dibahas sama pemerintah, lagi dicari solusinya gimana. Sampai sekarang belum ada, buktinya sampah masih numpuk,” ujarnya.

Ia pun menegaskan bau sampah sangat mengganggu warga sekitar.

“Baunya kaga nahan, apalagi kalau kebawa angin, semriwing,” ucap Anwar.

(aik/aik)

  • Related Posts

    Langkah-langkah Evakuasi Diri Saat Kebakaran di Gedung

    Jakarta – Beberapa waktu belakangan terjadi peristiwa kebakaran di gedung bertingkat yang menyebabkan korban jiwa. Korban meninggal dunia usai terjebak di lantai atas. Korban kesulitan keluar karena kepulan asap tebal…

    Kemendagri Apresiasi Koperasi Merah Putih di Bantul Terapkan Digitalisasi

    Jakarta – Tim Satgas Percepatan Pembangunan Fisik Koperasi Merah Putih yang dipimpin Direktur Kawasan Perkotaan dan Batas Negara Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Amran, melakukan kunjungan lapangan ke Kelurahan Pleret,…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *