
Mentrans: RI harus bangun dari desa jika ingin sejajar bangsa besar
- Minggu, 24 Agustus 2025 13:52 WIB
- waktu baca 2 menit

Jakarta (ANTARA) – Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman mengatakan Indonesia harus berani membangun dari desa jika ingin sejajar dengan bangsa besar.
“Kalau Indonesia ingin sejajar dengan bangsa besar, kita juga harus berani membangun dari desa, membuka frontier baru, menguatkan ekonomi rakyat,” ujarnya dalam agenda Pembekalan dan Pelepasan Tim Ekspedisi Patriot (TEP) di Jakarta, Minggu.
Dalam kesempatan tersebut, dia menerangkan bahwa negara-negara maju bukan hanya karena memiliki teknologi tingkat tinggi dengan modal besar, tetapi disebabkan adanya sumber daya manusia yang berani berinovasi, berkolaborasi, dan bergerak hingga ke pelosok.
Sebagai contoh, Korea Selatan membangun desa-desa modern melalui Saemaul Undong (Gerakan Desa Baru), lalu Tiongkok menghilangkan ratusan juta orang dari kemiskinan dengan strategi pembangunan pedesaan terpadu.
Kemudian, juga Jerman membangun sistem komunitas ekonomi lokal yang menopang industri, hingga Amerika Serikat (AS) menumbuhkan frontier (daerah yang belum didiami di luar pemukiman orang Amerika) baru, di mana tanah gratis dan kesempatan luas tersedia.
“Tesis kami, transmigrasi adalah salah satu jalannya. Di sinilah peran Tim Ekspedisi Patriot,” kata Mentrans.
Iftitah menjelaskan bahwa program TEP bertujuan untuk menyusun rekomendasi kebijakan, merancang strategi ekonomi dan investasi, membangun kolaborasi, dan menghasilkan solusi terintegrasi yang langsung bisa dijalankan di bidang ekonomi, sains, sosial, serta teknologi.
Singkatnya, lanjut dia, pemerintah akan membangun peradaban melalui program TEP yang menjadi jembatan antara dunia kampus dengan dunia kebijakan.
Program ini berbeda dengan penelitian, pengabdian, atau kuliah kerja nya yang seringkali berhenti sebagai laporan semata.
“Tim Ekspedisi Patriot adalah cara kita memastikan bahwa ilmu pengetahuan tidak berhenti di menara gading, tapi turun ke tanah, menyatu dengan rakyat,” katanya.
Misi dari TEP adalah melakukan riset dan pemetaan potensi ekonomi untuk menyukseskan Astacita di kawasan transmigrasi dalam rangka menjadikan kawasan tersebut sebagai pusat pertumbuhan baru bangsa.
Upaya ini dilakukan dengan cara mengevaluasi kawasan sebagai dasar kebijakan, mengembangkan potensi lokal menjadi komoditas keunggulan, memperkuat tata kelola masyarakat, serta menghadirkan infrastruktur teknologi dan inovasi yang berkelanjutan
“Semua langkah ini berpijak pada riset dan kajian potensi kawasan agar transmigrasi benar-benar menjadi masa depan di Indonesia. Setiap misi ini bukan sekedar tugas teknis, setiap misi adalah bagian dari janji kemerdekaan,” ungkap Iftitah.
Baca juga: Mentrans: Beasiswa patriot mulai 2026 dengan uang saku melebihi LPDP
Baca juga: Mentrans tegaskan transmigrasi diarahkan bangun pusat ekonomi baru
Baca juga: Kementrans rencana buka lahan 300 ha untuk transmigrasi Pulau Galang
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Lirik lagu “Pariban Dari Jakarta” karya Suryanto Siregar
- 5 September 2024
5 rekomendasi tempat belanja pakaian murah di Jakarta
- 30 Agustus 2024
Jangan anggap sepele, berikut ini cara cegah bullying
- 20 Agustus 2024
Cara mengaktifkan kembali BPJS Kesehatan yang non-aktif
- 17 Februari 2025
Cara aktifkan KIS lewat aplikasi JKN Mobile
- 25 Juli 2024
10 Pahlawan Nasional bangsa Indonesia
- 6 November 2024