Beijing (ANTARA) – China sukses merampungkan penerbangan perdana mesin jet mini ultraringan yang dikembangkan di dalam negeri, yang seluruhnya diproduksi menggunakan teknologi pencetakan 3D (3D printing).

Pencapaian ini menandai terobosan dalam desain dan manufaktur propulsi mutakhir, demikian disampaikan oleh pihak pengembang mesin tersebut.

Uji terbang itu berlangsung pada Selasa (1/7) di Daerah Otonom Mongolia Dalam, China utara, mencapai ketinggian maksimum 4.000 meter. Uji terbang tersebut secara komprehensif menunjukkan keandalan operasional dan stabilitas mesin dalam kondisi penerbangan yang autentik, kata Aero Engine Corporation of China (AECC) dalam pernyataan pers pada Rabu (2/7) malam waktu setempat.

Mesin tersebut merupakan mesin turbojet pertama China yang sudah divalidasi dalam penerbangan di kelas daya dorong 160 kilogram yang akan diproduksi sepenuhnya menggunakan teknik manufaktur aditif optimasi topologi multidisiplin (pencetakan 3D), menurut AECC.

“Penerbangan perdana yang sukses ini menjadi dasar teknis yang lebih solid untuk penelitian dan pengembangan mesin penerbangan canggih masa depan di China,” menurut AECC.

Inovasi intinya terletak pada integrasi revolusioner antara metodologi desain mutakhir dengan kemampuan pencetakan 3D, mengisi kesenjangan domestik yang krusial dalam penerapan rekayasa mesin dari arah teknologi yang spesifik ini, papar AECC.

Tim peneliti memelopori penerapan optimasi topologi multidisiplin yang dirancang khusus untuk pencetakan 3D. Pendekatan ini, ditambah dengan desain komponen yang terintegrasi, memungkinkan pemangkasan drastis dalam hal bobot mesin secara keseluruhan dan peningkatan signifikan pada metrik kinerja krusial, kata perusahaan itu.

Sebelum pelaksanaan uji terbang, mesin tersebut telah menjalani dan dinyatakan lulus dalam pengujian verifikasi berbasis darat yang ketat guna memastikan bahwa kinerja memenuhi semua target dan masa pakai yang divalidasi memenuhi syarat, imbuhnya.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.