Catatan jurnalis foto: Susahnya memotret dengan kamera film

Artikel

Catatan jurnalis foto: Susahnya memotret dengan kamera film

  • Oleh Audy Mirza Alwi*)
  • Minggu, 24 Agustus 2025 17:55 WIB
  • waktu baca 6 menit
Catatan jurnalis foto: Susahnya memotret dengan kamera film
Caption: Seorang pewarta foto ANTARA mengabadikan barisan tentara Marinir pada upacara jelang Latihan Gabungan TNI, di Surabaya. (Audy Alwi)

Jakarta (ANTARA) – Dulu, saat motret masih menggunakan kamera film, saya pernah ditegur Wakil Pemimpin Redaksi ANTARA Parni Hadi, karena salah menulis keterangan singkat dari foto.

Pagi itu saya baru saja tiba di kantor, ketika pesuruh kantor memberitahu untuk segera menemui Wapemred di ruang kerjanya di lantai 20 Wisma ANTARA, Jakarta. Ruang Biro Foto satu lantai dengan ruang kerja Wapemred, sehingga saya segera menemuinya.

Sesampainya di ruang kerja Wapemred, saya langsung dipersilahkan duduk olehnya. Lalu Wapemred memperlihatkan cetakan foto hitam putih karya saya yang ditempeli keterangan (caption) foto di bawahnya, dan berkata,

“Anda tidak tahu Gubernur Bank Indonesia ya? Dari foto ini kan jelas bahwa ini wajah Gubernur Bank Indonesia, bukan Menteri Kehutanan. Kenapa anda tulis Menteri Kehutanan pada caption foto?”

Ia menambahkan, “Kecuali anda tidak tahu Gubernur Bank Indonesia. Kalau pun tidak tahu, mestinya kan bisa tanya orang sekitar.”

Wajah Wapemred tegang karena marah, sehingga membuat saya takut, tetapi akhirnya saya memberanikan diri untuk bicara.

“Maaf, Pak. Ini memang kesalahan saya waktu melihat negatif film. Saya lihat menggunakan kaca pembesar, saya kira itu Menhut. Saya tidak menceknya lagi di foto cetakan. Rupanya itu Gubernur Bank Indonesia. Saya sudah terlanjur menuliskan nama Menhut pada caption foto. Sekali lagi saya minta maaf.”

Wapemred ingin meluapkan lagi kemarahannya, tetapi batal. Lalu ia berkata,

“Ya sudah, jangan bikin kesalahan lagi. Hati-hati saat membuat caption foto. Ayo bikin ralat dan segera umumkan ke semua pelanggan.”

Itulah pengalaman saya saat ditegur Wapemred ANTARA karena salah membaca negatif film, berakibat salah membuat caption foto. Dari peristiwa itu saya menjadi lebih berhati-hati dalam bekerja. Dan dari peristiwa itu saya ingin berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang bagaimana susahnya memotret menggunakan kamera film.

Kamera film

Memotret menggunakan kamera film itu susah, karena harus melalui beberapa tahapan, yakni memotret, mencuci film dan mencetak foto. Memotret pun belum bisa mendapatkan hasil fotonya, melainkan film harus dicuci terlebih dahulu dan foto dicetak.

Beda dengan memotret menggunakan kamera digital, yang hanya melalui satu tahapan, yakni memotret. Setelah memotret, kita bisa langsung melihat hasil pemotretan melalui monitor pada kamera. Tidak ada tahapan mencuci film dan mencetak foto saat memotret menggunakan kamera digital, sehingga hemat biaya dan waktu. Ditambah lagi memotret menggunakan kamera digital memakai kartu memori (memory card) sehingga aman fotonya disimpan.

Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Madura United imbang 1-1 dengan Persita Tangerang

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Liga 1 Indonesia Madura United imbang 1-1 dengan Persita Tangerang Minggu, 24 Agustus 2025 22:57 WIB waktu baca…

    Badan Geologi ESDM: Kegempaan Gunung Soputan-Sulut sebanyak 98 kali

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Badan Geologi ESDM: Kegempaan Gunung Soputan-Sulut sebanyak 98 kali Minggu, 24 Agustus 2025 22:55 WIB waktu baca 2…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *