Eks Presiden Filipina Duterte tidak lagi minta hakimnya di ICC diganti

Eks Presiden Filipina Duterte tidak lagi minta hakimnya di ICC diganti

  • Minggu, 6 Juli 2025 17:16 WIB
  • waktu baca 2 menit
Eks Presiden Filipina Duterte tidak lagi minta hakimnya di ICC diganti
Arsip – Mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. /ANTARA/Anadolu/py

Ankara (ANTARA) – Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte tidak akan lagi mengajukan permintaan peninjauan kembali atas permohonannya untuk mendiskualifikasi dua hakim Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dalam kasus kejahatan terhadap kemanusiaan yang menjerat dirinya.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh pengacara Duterte, Nicholas Kaufman, sebagaimana laporan The Manila Times pada Minggu (7/7).

Kaufman menyatakan bahwa kliennya tidak akan lagi menentang keputusan ICC yang menolak klaim Duterte bahwa hakim Reine Alapini-Gansou dan Maria del Socorro Flores Liera bersikap tidak netral.

ICC menolak banding yang diajukan tim pembela Duterte pada 3 Juli yang meminta kedua hakim tersebut sebagai hakim dari kasusnya di Den Haag, Belanda.

Sebelumnya, pihak pembela menyatakan bahwa keterlibatan hakim tersebut dapat menimbulkan potensi konflik kepentingan.

“Tidak, saya tidak akan mengajukannya lagi, seperti yang sudah saya katakan, ada informasi baru yang terungkap. Saya tidak bisa mengungkapkan informasi itu, tetapi hal tersebut memengaruhi keputusan apakah saya akan mengajukan peninjauan kembali atas permintaan diskualifikasi atau tidak,” kata Kaufman seperti dikutip oleh The Manila Times.

Ia juga membantah tuduhan bahwa Duterte terlibat dalam penghancuran barang bukti terkait perang narkoba, setelah Menteri Kehakiman Filipina, Jesus Crispin Remulla, mengklaim bahwa bukti penting dalam kasus tersebut telah dimusnahkan, oleh karena itu diputuskan untuk menyerahkan yurisdiksi kepada ICC.

Pekan lalu, ICC menyerahkan bukti tambahan untuk memperkuat kasus terhadap Duterte. ICC merinci 1.062 barang bukti yang dikelompokkan ke dalam berbagai kategori.

Duterte ditangkap di Manila pada 11 Maret berdasarkan surat perintah dari ICC dan langsung diterbangkan ke Den Haag pada hari yang sama.

Ia dituduh bertanggung jawab atas ribuan kematian selama apa yang disebut perang terhadap narkoba yang dijalankannya selama masa kepresidenannya dari tahun 2016 hingga 2022.

Sumber: Anadolu

Baca juga: ICC batasi bukti pra-persidangan kasus eks Presiden Filipina Duterte

Baca juga: Dokumen ICC: Pemerintah Filipina tahu rencana penangkapan Duterte

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Festival Jatiluwih 2025 suguhkan tradisi pertanian masyarakat lokal – ANTARA News

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Komentar Kirim Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE. Berita Terkait Foto Foto: Jatiluwih Festival 2025 di Bali…

    Dewa United samakan skor, paksa Pelita Jaya ke gim 3 final IBL – ANTARA News

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Komentar Kirim Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE. Berita Terkait Vincent: PJ banyak biarkan Dewa United ciptakan…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *