Polres Kukar kawal penyaluran bantuan 27 KK korban kebakaran Loa Janan

featured image

Samarinda (Redaksi Pos) – Polres Kutai Kartanegara, Kaltim, melalui Polsek Loa Janan mengawal pengamanan penyaluran bantuan kepada 27 Kepala Keluarga (KK) korban kebakaran di RT 9 Desa Loa Janan Ulu, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang menghanguskan 14 rumah dengan menempatkan personel kepolisian di posko pelayanan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Saat ini kami melaksanakan pengamanan penyaluran bantuan bagi ke 27 KK korban pascabencana kebakaran rumah pada Sabtu (18/2) malam, dengan mengawal pos pelayanan di TKP, dan mengimbau kepada warga agar tidak mengambil serpihan barang-barang yang bukan haknya,” ucap Kapolsek Loa Janan Iptu Aksaruddin melalui Kanit Binmas Ipda Pol Budiyono di Kukar, Minggu.

Dikatakannya, pihak kepolisian juga memfasilitasi para korban untuk segera melaporkan dokumen-dokumen penting yang lenyap dampak kebakaran ke posko pelayanan, seperti ijazah, surat tanah, dan surat-surat penting lainnya.

Setelah dilakukan pendataan secara lengkap, ujar dia, pihak kepolisian akan membantu membuatkan surat keterangan kebakaran untuk nanti digunakan sebagai prasyarat mengurus pembaharuan dokumen ke instansi-instansi terkait.

“Tadi malam pada saat insiden kebakaran, anggota kepolisian langsung ke TKP membantu mengevakuasi warga dan juga pengamanan, menertibkan lalu lintas jalan akses karena padatnya masyarakat yang menyaksikan, dan mengarahkan Kades setempat untuk membuat posko pelayanan, hasil penyelidikan penyebab kebakaran karena dugaan adanya korsleting di salah satu rumah warga” ujar Budiyono.

Sementara itu, Kepala Desa Loa Janan Ulu Supariyo menerangkan kronologi kejadian bahwa kebakaran diduga dipicu dari aliran listrik arus pendek (korsleting) pada salah satu rumah warga yang pada saat kejadian rumah dalam keadaan kosong karena ditinggal mengikuti acara Isra Mi’raj di masjid terdekat.

“Pada kejadian Sabtu malam, sekitar pukul 21.45 WITA titik api muncul sampai berhasil dipadamkan pada pukul 22.50 WITA. Dari kebakaran tersebut melenyapkan 14 rumah yang terdiri dari 12 rumah tunggal dan dua rumah bangsalan dengan masing-masing tiga pintu, ada pun semua rumah konstruksi kayu, jika ditotalkan korban yang rumahnya kebakaran sebanyak 27 KK” papar Kades Loa Janan Ulu Supariyo saat ditemui di posko pelayanan.

Ia menyampaikan kepada warga korban kebakaran untuk segera melaporkan kerugian barang yang lenyap, termasuk dokumen-dokumen penting korban untuk selanjutnya dibantu dilakukan pembaharuan ke instansi terkait.

Lebih lanjut lagi, Petugas BPBD Kukar Donni Drajat menjelaskan pada saat kejadian, pihaknya mengalami kesulitan melakukan pemadaman dikarenakan kondisi gang yang sempit dan juga padatnya lalu lintas dari kerumunan orang.

“Pada saat pemadaman, dengan kondisi gang sempit dan padatnya rumah warga, ternyata lebih efektif menggunakan unit pemadaman transportable, dengan menggunakan sepeda motor roda tiga. Untuk relawan yang membantu terdiri dari gabungan relawan Kukar dan Samarinda,” ungkap Donni.

Pewarta: Gunawan Wibisono/Fandi

Editor: Agus Setiawan

COPYRIGHT © Redaksi Pos 2023

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *