WAKIL Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani menyampaikan masyarakat yang berminat mengikuti program pengiriman 500 ribu tenaga kerja Indonesia ke luar negeri sudah bisa mulai mendaftar.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Christina menuturkan perekrutan calon pekerja dilakukan melalui laman resmi Siskop2mi. “Siapa saja yang mau kerja di luar negeri tinggal buka Siskop2MI, cari negaranya, dan pekerjaan sebagai apa,” kata dia usai rapat tingkat menteri di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada Jumat, 14 November 2025.
Setelah mendaftar di laman tersebut, calon tenaga kerja akan dipanggil oleh Kementerian untuk mengikuti pelatihan. Pelatihan tersebut meliputi penguasaan bahasa asing dan kemampuan bekerja.
Para tenaga kerja yang dinilai sudah siap nantinya akan dikirim ke luar negeri mulai 2026. “Kalau mereka kompetensinya sesuai, cocok, mereka bisa berangkat,” ujar Christina.
Adapun program pengiriman 500 ribu tenaga kerja tersebut merupakan program jangka pendek yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto untuk mengatasi bonus demografi dan tingginya angka pengangguran di Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2025 mencapai 7,46 juta orang dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Agustus sebesar 4,85 persen.
Menurut Christina, dari total 500 ribu tenaga kerja yang akan dikirim, sebanyak 200 orang akan diambil dari masyarakat umum yang ingin bekerja di luar negeri, sementara 300 ribu lainnya khusus diambil dari lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK).
Ia menuturkan ada tiga negara yang menjadi tujuan utama program ini. Ketiga negara ialah Jepang, Jerman, dan Turki. Ia menyebut Turki memiliki kuota sebanyak 30 ribu tenaga kerja, sementara lapangan pekerjaan untuk tenaga asing di Jerman mencapai 400 ribu.
“Jadi kalau kita bisa mendapatkan supply yang optimal, yang sesuai dengan kebutuhan, 30 ribu (lapangan kerja) di tahun ini itu ada di tangan,” ujar Christina.






