SEORANG Siswa SMAN 72 Jakarta Kinan-bukan nama sebenarnya-bercerita soal terduga pelaku peledakan yang sempat bertanya soal kegiatan puncak bulan bahasa di sekolah itu. Siswa yang mengklaim mengenal terduga pelaku sejak kecil ini mengatakan sempat berinteraksi dua kali.
“Aku ditanyain, pernah waktu habis dari toilet sekolah, tiba-tiba saja dia menanyakan, kapan puncak bulbas (bulan bahasa),” ujar Kinan saat ditemui di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat, 7 November 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Beberapa hari kemudian Kinan kembali ditanyakan soal puncak bulan bahasa yang akan diselenggarakan di sekolahnya. “Aku ditanyakan itu, karena kebetulan aku akan jadi MC di acara tersebut,” ujar dia.
Meski begitu, Kinan tak bisa memastikan apa motif terduga pelaku menanyakan acara tersebut kepada dirinya. “Saya mikirnya itu dia kayak ingin merencanakan seperti yang terjadi hari ini di 10 November 2025 nanti. Puncak bulan bahasa akan diselenggarakan 10 November,” kata dia.
Kinan mengungkapkan bahwa terduga pelaku itu pendiam. Teman Kinan itu kerap irit bicara kepada siswa di sekolah. “Kalau ketemu pun paling hanya menyapa saja. Jarang ada interaksi,” ujarnya.
Siswa yang duduk di bangku kelas XI ini merasa tak lagi dekat dengan terduga pelaku lantaran berbeda jenjang kelas. “Dia kan kelas XII. Jadi jarang interaksi,” kata dia.
SMAN 72 diguncang ledakan pada saat salat Jumat digelar pada hari ini, 7 November 2025. Terjadi dua kali ledakan yang menyebabkan setidaknya 36 orang terluka termasuk terduga pelaku. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membenarkan jika terduga pelaku merupakan pelajar. “Informasi sementara masih dari lingkungan sekolah tersebut. Iya (pelajar),” kata Listyo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 7 November 2025.
Ia mengatakan saat ini terduga pelaku sudah dalam penahanan Polri dan anak buahnya sedang mendalami identitas, lingkungan, dan tempat tinggal pelaku.
Adapun untuk motif penyerangan, kata Listyo, Polri masih menyelidiki motifnya. Sampai saat ini Polri belum memastikan motif pelaku.
Di samping itu, Listyo mengatakan anak buahnya menemukan senjata mainan dengan tulisan tertentu. Ia menuturkan Polri akan menyelidiki apakah tulisan pada senjata mainan itu terkait dengan motif pelaku.
“Kami mendalami motif bagaimana yang bersangkutan kemudian merakit dan kemudian melaksanakan aksinya, semuanya akan kita jelaskan setelah semua informasi-informasi, temuan-temuan di lapangan, hasil penyelidikan, dan penyidikan lebih lanjut lengkap,” katanya.






