
Pakistan perkirakan kerugian akibat banjir capai 2,9 miliar dolar AS
- Minggu, 19 Oktober 2025 13:48 WIB
- waktu baca 2 menit

Islamabad (ANTARA) – Pakistan diperkirakan menderita kerugian senilai sekitar 2,9 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.580) akibat banjir baru-baru ini yang memicu kerusakan skala besar di seluruh penjuru negeri, kata Menteri Perencanaan, Pembangunan, dan Inisiatif Khusus Pakistan Ahsan Iqbal.
Berbicara dalam acara peluncuran informasi terbaru tentang pembangunan bulanan dan laporan asesmen kerusakan banjir awal dari kementerian itu pada Jumat (17/10), Iqbal mengatakan praktik asesmen kebutuhan pascabencana terperinci sedang dilakukan untuk memastikan kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh bencana tersebut.
Dia mengatakan perkiraan awal atas kerugian berada di kisaran 822 miliar rupee Pakistan (100 rupee Pakistan = Rp5.832), termasuk 430 miliar rupee Pakistan di sektor pertanian dan 307 miliar rupee Pakistan di bidang infrastruktur.
Iqbal mengatakan banjir juga merusak sekitar 229.000 rumah di seluruh Pakistan.
Ia mengatakan bahwa sekitar 2.811 km jalan, 790 jembatan, 129 gedung publik, 2.267 lembaga pendidikan, 243 fasilitas kesehatan, 1.297 kawasan komersial, dan 86 lokasi infrastruktur air, termasuk instalasi air, sumber air, dan waduk juga mengalami kerusakan.
Menurut asesmen awal, kerusakan secara keseluruhan diperkirakan akan mengurangi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Pakistan sebesar 0,3 hingga 0,7 poin persentase pada tahun fiskal berjalan, yang dimulai pada Juli 2025 hingga Juni 2026, menurunkan prospek menjadi 3,5 hingga 3,9 persen dari target sebelumnya, yaitu 4,2 persen.
Laporan tersebut juga memperkirakan bahwa pengangguran dapat bertambah sekitar 220.000 orang akibat bencana tersebut.
“Di bidang pertanian, kami memperkirakan kerugian senilai sekitar 3 juta hingga 3,4 juta bal kapas, sekitar 1 juta ton beras, dan antara 1,3 juta hingga 3,3 juta ton tebu,” kata Iqbal, seraya menambahkan bahwa perkiraan ini bergantung pada durasi banjir di berbagai wilayah.
Ia melanjutkan “Di daerah yang airnya surut dengan cepat, kerugiannya terbatas, tetapi di daerah di mana banjir bertahan untuk waktu lama, kerusakannya lebih parah.”
Iqbal mengatakan estimasi awal akan memandu upaya rehabilitasi dan pemulihan yang sedang dijalankan pemerintah, dengan fokus pada pembangunan kembali infrastruktur penting, pemulihan mata pencaharian, dan peningkatan ketahanan terhadap bencana akibat iklim di masa mendatang.
Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
PBB sambut baik gencatan senjata sementara Afghanistan-Pakistan
- 17 Oktober 2025
Afghanistan, Pakistan kemungkinan gelar perundingan di Doha
- 17 Oktober 2025
Pakistan, Afghanistan berlakukan gencatan senjata 48 jam
- 16 Oktober 2025
Baku tembak kembali pecah di perbatasan Afghanistan-Pakistan
- 15 Oktober 2025
Pakistan dan Afghanistan kembali bentrok di perbatasan
- 15 Oktober 2025
Rekomendasi lain
Program bansos 2025: Ini syarat dan cara daftar jadi penerima
- 17 Desember 2024
Syarat pas foto untuk administrasi pernikahan
- 30 Juli 2024
Berapa lama jam kerja operasional bank di Indonesia?
- 11 Oktober 2024
Lirik lagu J.Cole “She Knows” yang disebut sindir Diddy
- 4 Oktober 2024
Syair lagu kebangsaan “Indonesia Raya”
- 31 Juli 2024
Gambar ucapan Natal dan Tahun Baru 2025 menarik, bisa diunduh gratis
- 23 Desember 2024
Sinopsis “When the Stars Gossip”, drama baru Lee Min Ho
- 6 Januari 2025