
Telaah
Belajar dari Jepang membangun memori kolektif bangsa terhadap bencana
- Oleh Andre Notohamijoyo*)
- Selasa, 14 Oktober 2025 18:57 WIB
- waktu baca 5 menit

Jakarta (ANTARA) – Sebagai negara kepulauan, Indonesia tidak hanya memiliki sumber daya alam yang berlimpah, namun juga risiko bencana yang tinggi mulai dari banjir, tanah longsor, erupsi gunung berapi, gempa bumi, tsunami, likuifaksi dan lainnya.
Diperlukan kesiapsiagaan dari seluruh pihak dalam mengantisipasi potensi bencana yang terjadi di Indonesia.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, Pemerintah telah memiliki Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di tingkat pusat serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai instansi yang menangani penanggulangan bencana.
Meskipun demikian keterbatasan dukungan personil, anggaran, infrastruktur, dan peralatan masih dipandang sebagai hambatan dalam penanggulangan bencana di seluruh daerah.
Pemerintah Daerah wajib memiliki pemahaman terkait kebencanaan secara menyeluruh di wilayah masing-masing dan menyelaraskan dengan rencana pembangunan daerah secara keseluruhan.
Pemerintah Daerah tidak bisa hanya berfokus pada investasi dan pendapatan asli daerah tanpa mempertimbangkan potensi bencana alam di daerah tersebut.
Perlu menjadi pemahaman bersama bahwa bencana alam di suatu daerah akan berpengaruh terhadap investasi dan iklim usaha di daerah tersebut.
Di sinilah perlunya Standar Pelayanan Minimal (SPM) sub urusan bencana yang terintegrasi dalam perencanaan pembangunan daerah.
Di sisi lain, efektifas penanggulangan bencana harus terus diperkuat melalui pendekatan multipihak.
Di dalam hal ini Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) berperan penting sebagai koordinator lintas pemangku kepentingan termasuk Pemerintah Daerah dalam penanggulangan bencana nasional.
Kemenko PMK juga berperan untuk memperkuat integrasi dan efisiensi pelaksanaan Rencana Induk Penanggulangan Bencana (RIPB) dan Rencana Nasional PB (Renas PB).
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Museum yang menjaga memori tentang bencana
- 17 September 2025
Pj Gubernur Aceh: Memori tsunami harus terawat untuk sarana edukasi
- 12 November 2024
LIPI:Pelajari ingatan kolektif untuk kurangi risiko bencana
- 27 Agustus 2021
Bappenas-Jepang kerja sama manajemen kebencanaan
- 15 Januari 2019
Wapres Tinjau Pusat Penanganan Bencana Kobe
- 16 November 2010
Rekomendasi lain
Berapa jumlah soal dan bobot nilai seleksi PPPK 2024?
- 3 September 2024
Lirik lagu “Hymne Guru”
- 5 Agustus 2024
Urutan dzikir dan doa setelah shalat witir
- 23 Juli 2024
10 orang terkaya di Indonesia 2024
- 15 Agustus 2024
Lirik lagu “Halo Halo Bandung” karya Ismail Marzuki
- 1 Agustus 2024
Zona gempa megathrust di Indonesia
- 21 Agustus 2024
Liga 4 Jawa Tengah 2024/2025: jadwal, pembagian grup, dan format
- 29 Desember 2024