InhuPost, JAKARTA – Dalam upaya mengedukasi petani sawit swadaya menerapkan praktik sawit berkekelanjutan, salah satu perusahaan perkebunan nasional Musim Mas mulai menerapkan program Pengembangan Kelapa Sawit Indonesia untuk Pekebun Swadaya (Indonesian Palm Oil Issue for Smallholders) untuk pekebun-pekebun swadaya  yang berada di daerah Labuhanbatu kemudian meluas ke daerah Rokan Hulu, Rokan Hilir dan Pelalawan, Riau.

Bahkan guna menjangkau lebih banyak pekebun swadaya di Indonesia, Musim Mas mengembangkan program pekebun swadaya perusahaan dengan mendirikan program Smallholders Hub. Program ini memperluas jangkauan perusahaan ke provinsi Aceh, Indonesia.

Diutarakan Corporate Affairs Frequent Manager PT Musim Mas, Teuku Kanna, melalui program Smallholders Hub, Musim Mas melakukan pembinaan kepada Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk meningkatkan kapasitas mereka tentang praktik budidaya kelapa sawit yang baik.

BACA JUGA: Sulitnya Petani Sawit di Desa Air Merah Ikut Program Peremajaan Sawit Rakyat

“PPL ini kemudian akan melatih pekebun-pekebun sawit swadaya khususnya di Aceh Singkil, Aceh Tamiang, dan Aceh Subulussalam,” katanya dalam bincang santai dengan redaksi di Kantor InhuPost, di Cimanggis, Bogor, Selasa (4/4/2023).

Sementara, diungkapkan Indonesia Communications Lead, Reza Rinaldi Mardja, dalam menerapkan program tersebut pihaknya berfokus pada tiga kegiatan yakni pertama, memberikan pendampingan kepada petani sawit swadaya mengenai penerapan Appropriate Agricultural Practicess (GAP) dalam proses budidaya.

Lantas kedua, akses finansial dan ketiga pencatatan panen, tutur Reza, dengan dilakukannya pencatatan panen maka administrasi koperasi menjadi lebih teratur serta tertib. “Dengan penerapan budidaya kelapa sawit yang sesuai GAP, maka produktivitas petani menjadi lebih tinggi, maka secara otomatis finansial petani meningkat,” kata Reza.

BACA JUGA: Astra Agro Lestari Tunjuk Eco NusRedaksi Pos, Pemeriksaan Terkait Tudingan FoE

Lebih lanjut tutur Reza, cara demikian sesuai komitmen Musim Mas untuk dapat melakukan 100% penelusuran rantai pasok, lRedaksi Posn dengan cara ini perusahaan juga bisa memastikan bahwa pemasok buah baik perkebunan mitra dan pekebun sawit swadaya/masyarakat juga mencapai tingkat keberlanjutan yang sama.

Tercatat strategi perusahaan dalam mendukung pekebun sawit swadaya, dilakukan dengan beberapa langkah, semisal membangun kepercayaan dan komunikasi dengan pekebun. Bahkan pihak perusahaan juga berupaya dalam mengubah pola pikir pekebun mengenai perubahan tentang budidaya kelapa sawit yang baik.

Hingga saat ini program tersebut telah membantu 3.500 petani sawit swadaya memperoleh sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan sekitar 1.400 memperoleh sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).

BACA JUGA: Harga Referensi CPO Periode 1-15 2023 April Turun, BK dan PE CPO Ditetapkan US$ 169/ton

Bahkan program tersebut telah berkembang dan menjangkau lebih dari 40 ribu petani sawit swadaya mencakup 84 ribu ha di 7 provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. (T2)

Dibaca : 1,483

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – News Update”, caranya klik hyperlink InhuPost-News Update, kemudian be a part of. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.