
Presiden Prabowo kritik fenomena “sok tahu” di media sosial
- Senin, 21 Juli 2025 00:04 WIB
- waktu baca 2 menit

Karena sekarang ada fenomena tidak hanya di Indonesia, saya keliling di mana mereka juga cerita sekarang banyak orang-orang yang merasa dirinya pintar
Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menyoroti maraknya fenomena masyarakat yang merasa paling tahu segalanya, terutama dalam menyikapi isu politik dan pemerintahan yang kerap menjadi perbincangan liar di media sosial.
Dalam agenda penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 2025, di Surakarta, Jawa Tengah, Minggu malam, Kepala Negara menyebut kecenderungan ini tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara lain.
“Karena sekarang ada fenomena tidak hanya di Indonesia, saya keliling di mana mereka juga cerita sekarang banyak orang-orang yang merasa dirinya pintar,” katanya.
Menurut Presiden, kini banyak orang yang mengangkat dirinya sebagai “yang paling pintar”, sering kali mengomentari segala hal tanpa dasar argumen yang kuat.
Baca juga: Prabowo bantah “ekonomi RI gelap” karena investasi lampaui ekspektasi
Ia pun mengaku kerap memantau media sosial dan podcast yang membahas dirinya, bahkan tak jarang dibuat terheran karena orang lain seolah lebih memahami pemikiran Presiden Prabowo dibanding dirinya sendiri.
“Mereka lebih tahu dari saya,” ujar Presiden.
Ia mencontohkan spekulasi yang sering muncul, seperti tudingan renggangnya hubungan dirinya dengan Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) atau komentar publik atas pujiannya terhadap gajah yang kini menjadi logo anyar PSI.
Meski menganggap hal itu sebagai bagian dari dinamika demokrasi, Kepala Negara tetap mengingatkan akan bahaya penyalahgunaan teknologi informasi, khususnya dalam penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan berita bohong (fake news).
Baca juga: Prabowo: Program Makan Bergizi Gratis RI jadi perhatian besar dunia
Ia menilai penting untuk tetap menjaga komunikasi terbuka di tengah masyarakat.
“Kita tidak boleh malas untuk komunikasi, untuk bicara,” katanya.
Ia pun menegaskan bahwa dirinya dan Presiden Jokowi lebih memilih untuk terus bekerja ketimbang sibuk berpidato.
“Kadang-kadang, kita sebutin orang-orang seperti saya, orang-orang seperti Pak Jokowi ini kita mau kerja sebenarnya, kita tidak terlalu mau pidato-pidato,” katanya.
Pewarta: Andi Firdaus, Mentari Dwi Gayati
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Besaran gaji guru ASN dan non ASN 2025, begini rinciannya
- 3 Desember 2024
Cara cek Bansos Kemensos 2024 via situs dan aplikasi
- 2 September 2024
Hukum tajwid Mad lengkap dengan penjelasannya
- 23 Oktober 2024
Siapa sebenarnya pemilik Persija?
- 11 Juli 2024
Ketentuan Jam operasional Puskesmas di setiap wilayah Indonesia
- 12 Oktober 2024
Siaran langsung Indonesia vs China dapat disaksikan di sini
- 14 Oktober 2024
Syarat dan cara membuat kartu kuning pencari kerja
- 14 Oktober 2024
Doa setelah wudhu lengkap dengan latin dan artinya
- 23 Juli 2024