
China ajak Jerman dan Prancis dukung multilateralisme
- Selasa, 8 Juli 2025 05:20 WIB
- waktu baca 4 menit

Beijing (ANTARA) – Menteri Luar Negeri China Wang Yi berharap agar Jerman dan Prancis dapat ikut mendukung multilateralisme, menentang unilateralisme maupun menolak konfrontasi blok.
“Menteri Luar Negeri Wang Yi menekankan bahwa di tengah dunia yang bergejolak dan berubah dengan cepat, sebagai negara besar, Tiongkok, Jerman, dan Prancis memiliki banyak alasan untuk memperkuat komunikasi, bersama-sama mempraktikkan multilateralisme, menentang unilateralisme dan menolak konfrontasi blok agar membawa lebih banyak kepastian bagi dunia,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing, Senin (7/7).
Mao Ning menyampaikan hasil kunjungan Menlu China Wang Yi yang mendatangi sejumlah negara di Eropa pada 30 Juni sampai 6 Juli 2025.
Di Jerman, Wang Yi bertemu dengan Kanselir Jerman Friedrich Merz, menjadi ketua bersama Dialog Strategis China-Jerman putaran kedelapan tentang Diplomasi dan Keamanan bersama Menteri Luar Negeri Jerman Johann David Wadephul, dan bertemu dengan Penasihat Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Kanselir Jerman Günter Sautter.
Sedangkan di Prancis, Wang Yi bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, berbincang dengan Menteri Eropa dan Urusan Luar Negeri Jean-Noël Barrot, dan menjadi ketua bersama Barrot dalam pertemuan ketujuh mekanisme dialog tingkat tinggi China-Prancis tentang pertukaran antarmasyarakat.
Baca juga: China desak Uni Eropa pulihkan kepercayaan dan perkuat kemitraan
“Kita perlu menerapkan pemahaman bersama yang dicapai antara para pemimpin negara, meningkatkan rasa saling percaya, menjaga kerja sama terbuka, memperkuat pertukaran antarmasyarakat, menangani perbedaan dan perselisihan dengan baik, dan mendorong pertumbuhan hubungan China-Jerman dan China-Prancis yang berkelanjutan dan stabil,” jelas Mao Ning.
Selama 50 tahun hubungan diplomatik China-UE, Mao Ning menyebut China mendukung Jerman dan Prancis sebagai negara-negara inti di UE, serta mendorong UE untuk membentuk persepsi yang objektif, rasional dan benar tentang China, menangani perbedaan ekonomi dan perdagangannya dengan China dengan baik dan bersama-sama memajukan hubungan China-UE.
Para pemimpin Jerman dan Prancis, ungkap Mao Ning menghargai hubungan dengan China dan menekankan bahwa di dunia yang penuh dengan risiko dan tantangan, penting untuk menjaga komunikasi strategis antara negara mereka dan China.
“Perlu ada lebih banyak dialog antarpejabat tinggi, koordinasi kebijakan, dan kerja sama yang saling menguntungkan. Penting juga untuk menangani perselisihan dan perbedaan dengan baik dengan saling menghormati dan menangani masalah secara konstruktif,” tambah Mao Ning.
Baca juga: Deklarasi Rio: BRICS serukan reformasi global demi dunia lebih adil
Selanjutnya: China, Jerman dan Prancis
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
5 aplikasi kencan terbaik dan terpopuler di Indonesia
- 13 September 2024
Apakah PPPK mendapatkan dana pensiun bulanan? Begini penjelasannya
- 18 Februari 2025
10 daerah penghasil beras terbanyak di Indonesia
- 20 September 2024
Cara atasi kartu ATM BRI terblokir tanpa harus ke bank
- 1 Agustus 2024
Cara menghilangkan iklan yang sering muncul di HP Android
- 27 Desember 2024
Apa itu BPJS PBI dan Non-PBI? Ini penjelasan dan perbedaannya
- 30 Desember 2024