
Pemerintah relokasi warga terdampak tanah bergerak di Purwakarta
- Jumat, 20 Juni 2025 09:24 WIB
- waktu baca 3 menit

Perlu dilakukan relokasi tempat tinggal karena menurut keadaan geologi tidak lagi aman ditempati
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah memutuskan akan merelokasi hunian para korban bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Keputusan merelokasi para korban diputuskan setelah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hadi Wijaya, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti, serta para pemangku kepentingan atau stakeholder lain meninjau lokasi bencana pada Kamis (19/6).
“Perlu dilakukan relokasi tempat tinggal karena menurut keadaan geologi tidak lagi aman ditempati. Tidak ada pembangunan hunian sementara, langsung nantinya menjadi hunian tetap. Selain relokasi rumah, kita juga relokasi fasilitas umum, terutama jalan,” kata Pratikno, seperti dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Sebagai informasi, Kementerian Sosial (Kemensos) akan menyiapkan skema bantuan untuk pembangunan rumah itu.
Baca juga: 83 keluarga korban tanah bergerak Purwakarta dapat bantuan Rp10 juta
Sementara terkait lokasi hunian baru, Pratikno menyatakan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) akan menentukan zona aman yang akan menjadi lokasi relokasi, baik secara terpusat maupun mandiri.
Keputusan melakukan relokasi menurut Kepala PVMBG Hadi Wijaya sudah tepat lantaran luas area gerakan tanah telah berkembang signifikan.
“Sementara sudah final, jadi dari 2 hektare menjadi 10 hektare. Harus direlokasi sepenuhnya,” katanya.
Usai melakukan peninjauan di lapangan, Pratikno menjelaskan mayoritas korban bencana kini mengungsi secara mandiri di rumah kerabat masing-masing. Meskipun demikian, seluruh kebutuhan dasar para pengungsi tetap dilayani melalui koordinasi BNPB, Kemensos, dan pemerintah daerah.
Baca juga: Pemkab Purwakarta berencana relokasi warga terdampak tanah bergerak
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memastikan masyarakat terdampak bencana tersebut telah mendapatkan layanan berdasarkan kebutuhan dasar. Terkait relokasi, dia menyatakan hal itu dapat dilakukan secara terpusat atau mandiri di lahan pribadi, dengan catatan titiknya telah dinyatakan aman oleh PVMBG.
“Kalau mereka menginginkan relokasi mandiri tunjukkan tanahnya, tanahnya aman dari Badan Geologi, maka kita segera akan bangun. Jadi, mudah-mudahan proses ini bisa lebih cepat,” kata Suhartoyo.
Dukungan untuk melakukan relokasi juga datang dari Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono. Dia memastikan Kemensos akan terlibat aktif dalam tahap pemulihan pasca-bencana, terutama dalam pembangunan rumah warga terdampak.
Baca juga: Bencana tanah bergerak tidak berdampak ke Tol Cipularang
“Rusak berat kita akan membantu sekitar Rp20 juta, rusak sedang Rp10 juta. Yang ringan sekitar Rp1 juta sampai Rp5 juta,” kata Agus Jabo.
Tidak hanya itu, setelah terbangun, Kemensos juga membantu perlengkapan rumah dengan nominal Rp3 juta per hunian.
Lalu, ada pula dukungan pemulihan infrastruktur dasar juga turut disampaikan Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti. Ia memastikan akan ada pembangunan jalan dan jembatan pengganti demi menjamin konektivitas warga.
Baca juga: Pemkab Purwakarta imbau warga jauhi lokasi bencana tanah bergerak
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Urutan dzikir dan doa setelah shalat witir
- 23 Juli 2024
10 Sungai terpanjang di Indonesia sebagai kekayaan alam perairan
- 20 September 2024
Doa masuk dan keluar kamar mandi
- 24 Juli 2024
Cara termudah download sound Mp3 di TikTok
- 4 Juli 2024
Deretan 5 kota di Indonesia dengan biaya hidup termahal
- 8 Oktober 2024
Makna mendalam tema Natal Nasional 2024 PGI dan KWI
- 25 Desember 2024