
Presiden Prabowo ingin biaya haji Indonesia lebih murah dari Malaysia
- Minggu, 4 Mei 2025 15:48 WIB
- waktu baca 3 menit

Upaya efisiensi terus dilakukan agar ongkos haji semakin terjangkau bagi jamaah Indonesia
Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto mengarahkan otoritas terkait untuk menurunkan nominal biaya haji Indonesia hingga lebih murah dari capaian Malaysia.
Arahan itu disampaikan Presiden kepada Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Kepala Badan Penyelenggara Haji dan Umrah (BP Haji) Mochamad Irfan Yusuf, dalam peresmian Terminal Khusus Haji dan Umrah di Bandara Soekarno-Hatta, Ahad.
“Saya belum puas, kita harus capai yang terbaik. Kalau bisa lebih murah dari Malaysia,” kata Presiden kepada para pejabat terkait dan tamu undangan.
Arahan itu disambut positif oleh Menteri Agama dan pejabat terkait lainnya, seusai Presiden meminta kesiapan mereka melaksanakan tugas tersebut.
Kepala Negara menyebut upaya efisiensi terus dilakukan agar ongkos haji semakin terjangkau bagi jamaah Indonesia.
Hingga saat ini, kata Presiden, pemerintah telah berhasil menurunkan biaya haji sebesar Rp4 juta pada musim haji tahun ini, namun itu baru sebatas langkah awal.
Baca juga: Presiden resmikan Terminal Khusus Haji-Umrah di Soetta Minggu siang
Presiden juga meminta Kementerian Agama dan Badan Urusan Haji untuk terus mencari solusi agar ongkos haji dapat ditekan lebih signifikan, terutama dengan memperbaiki layanan transportasi dan akomodasi.
Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo juga menyoroti pentingnya diplomasi dengan pemerintah Arab Saudi untuk mendukung rencana pembangunan perkampungan Indonesia di dekat Masjidil Haram.
Presiden meyakini, jika proyek itu terwujud, biaya dan kenyamanan jamaah haji akan jauh lebih baik, sejalan dengan visi pemerintah dalam memberikan pelayanan maksimal bagi jamaah di Tanah Air.
Pemerintah dan DPR menyepakati Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2025 sebesar Rp89,41 juta, turun Rp4 juta dari tahun sebelumnya.
Dampaknya, biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) yang dibayarkan jamaah juga turun menjadi Rp55,43 juta, lebih rendah dari Bipih 2024 yang mencapai Rp56,04 juta. Penggunaan nilai manfaat per jamaah juga turun dari Rp37,36 juta pada 2024 menjadi Rp33,97 juta tahun ini.
Baca juga: Berapa biaya haji saat ini? Berikut estimasi & tips mengumpulkan dana
Tahun ini Indonesia mendapat kuota 221.000 orang, termasuk jamaah reguler, petugas, pembimbing, dan haji khusus.
Sementara itu, Malaysia, melalui Lembaga Tabung Haji (TH), mengalokasikan RM261 juta atau sekitar Rp949,8 miliar untuk membantu pembiayaan haji jamaah Muassasah pada musim haji 2025.
Bantuan ini ditujukan agar masyarakat dari berbagai kelompok ekonomi—B40 (penghasilan rendah), M40 (menengah), dan T20 (tinggi)— tetap dapat melaksanakan ibadah haji meski ada perbedaan kondisi finansial.
Jamaah dari kelompok B40 menerima subsidi hingga 55% dari total biaya haji, sehingga hanya membayar sekitar RM15.000 (Rp54,5 juta), sementara kelompok M40 mendapat bantuan 29% dan membayar RM23.500 (Rp85,3 juta).
Kelompok T20 yang berpenghasilan tinggi diwajibkan membayar penuh tanpa subsidi, sebesar RM33.300 (Rp121,1 juta).
Baca juga: Presiden resmikan Terminal Khusus Haji dan Umrah di Bandara Soetta
Baca juga: Presiden akan resmikan layanan haji di Terminal 2F pada Mei
Baca juga: Pemerintah hitung opsi biaya haji turun lagi
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Cara cek nomor akta nikah secara online
- 30 Juli 2024
Doa agar terhindar dari penyakit ain
- 25 September 2024
Mengenal dan cara menggunakan kode SWIFT Bank BRI
- 1 Agustus 2024
Profil Kim Kardashian yang ikut terseret skandal P Diddy
- 3 Oktober 2024
Gambar ucapan Natal dan Tahun Baru 2025 menarik, bisa diunduh gratis
- 23 Desember 2024
Daftar lengkap negara dan ibukota di ASEAN
- 15 Agustus 2024