PRESIDEN Prabowo Subianto menggelar rapat dengan sejumlah menteri dan kepala staf angkatan di Bukittinggi, Sumatera Barat, Rabu, 17 Desember 2025. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan rapat membahas penanganan bencana Sumatera hingga masalah pertahanan.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
“Banyak hal dibicarakan, tidak hanya berkenaan dengan masalah bencana, Prabowo memanfaatkan waktu membicarakan beberapa hal. Ada yang berkenaan dengan masalah pertahanan,” kata Prasetyo di Sumatera Barat dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 18 Desember 2025.
Prasetyo berkata rapat itu diadakan sebelum Prabowo berkunjung ke beberapa daerah di Sumatera Selatan pada hari ini. Prasetyo tidak merinci siapa saja yang hadir dalam rapat itu. Namun, salah satu yang hadir Kepala Kepolisian Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Prasetyo juga tidak menjelaskan detail masalah pertahanan yang dibahas.
Selain masalah pertahanan, rapat juga membahas masalah Kementerian Dalam Negeri. Prabowo juga mendapatkan laporan mengenai perkembangan Komite Reformasi Kepolisian. Lagi-lagi, Prasetyo tidak merinci pembahasan itu.
“Ada yang berkenaan dengan masalah kementerian dalam negeri, ada juga mendapatkan laporan mengenai perkembangan Komite Reformasi Kepolisian karena juga hadir Kapolri tadi malam,” kata dia.
Presiden Prabowo Subianto tiba di Bandar Udara Internasional Minangkabau, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatra Barat, pada Rabu, 17 Desember 2025, pukul 18.30 WIB. Dalam kunjungan tersebut, Kepala Negara diagendakan meninjau sejumlah lokasi terdampak bencana sekaligus memastikan percepatan pemulihan infrastruktur.
BNPB mencatat jumlah korban meninggal bencana Sumatera kembali meningkat pada Kamis, 18 Desember 2025. Adapun banjir bandang dan tanah longsor melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Berdasarkan data per 18 Desember pukul 06.20, korban jiwa dari tiga provinsi terdampak mencapai 1.059 orang. Jumlah korban jiwa itu bertambah hingga sembilan orang dari data yang dihimpun BNPB sehari sebelumnya.
Novali Panji Nugroho berkontribusi dalam tulisan ini
Pilihan editor: Uskup Timika Kecam Rencana Penanaman Sawit di Papua






