500 Ribu Pekerja Migran Akan Dikirim ke Tiga Negara ini Tahun Depan

PEMERINTAH akan mengirim 500 ribu tenaga kerja Indonesia ke luar negeri mulai 2026. Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani mengatakan ada tiga negara yang menjadi tujuan utama pekerja migran Indonesia.

Tiga negara yang dimaksud adalah Jepang, Jerman, dan Turki. Christina menjelaskan, Turki memiliki kuota sebanyak 30 ribu tenaga kerja, sementara lapangan pekerjaan untuk tenaga asing di Jerman mencapai 400 ribu. 

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

“Jadi kalau kita bisa mendapatkan supply yang optimal, yang sesuai dengan kebutuhan, 30 ribu (lapangan kerja) di tahun ini itu ada di tangan,” ujar Christina usai rapat tingkat menteri di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada Jumat, 14 November 2025.

Cristina menuturkan, pengiriman 500 ribu tenaga kerja tersebut merupakan program jangka pendek yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto untuk mengatasi bonus demografi dan tingginya angka pengangguran di Indonesia. 

Dari total 500 ribu tenaga kerja yang akan dikirim, sebanyak 200 orang akan diambil dari masyarakat umum yang ingin bekerja di luar negeri, sementara 300 ribu lainnya khusus diambil dari lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK). 

“Jadi yang sudah ada lulusan tinggal diberikan peningkatan kompetensi, baik itu teknis maupun bahasa, dan mereka bisa segera berangkat setelah selesai pelatihan,” kata Christina. 

Untuk menjalankan program cepat penyiapan tenaga kerja tersebut, pemerintah bahkan mengalokasikan Rp 8 triliun untuk program pelatihan 500 ribu calon tenaga kerja. Christina mengatakan tenaga kerja itu akan dilatih untuk mengisi pekerjaan di bidang welder (juru las) dan hospitality seperti perawat dan pekerja terampil di sektor lain.

Christina menyampaikan pemerintah sudah mulai membangun komunikasi dengan lembaga-lembaga pendidikan vokasi untuk menjaring calon tenaga kerja yang siap disalurkan ke luar negeri ini. “Kami sudah bicara dengan sekolah-sekolah, Poltekkes, dan lain-lain yang bisa menyuplai caregiver (perawat) yang bisa kita kirim,” ujar dia. 

  • Related Posts

    Kemen LH Bakal Gandeng MA Kaji Upaya Pencegahan Kejahatan Karbon

    Belem – Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) RI, tengah mengkaji terkait kejahatan karbon. KLH/BPLH akan menggandeng Mahkamah Agung. “Kami juga sedang mengkaji beberapa terkait dengan fraud di bidang…

    Pramono Dukung Sport Tourism, Singgung Kebijakan Tutup Jalan Saat 'Event'

    Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan komitmennya untuk mendukung sport tourism di Jakarta. Pramono pun bercerita komitmen itu diikuti kebijakan menutup jalan saat acara olahraga berlangsung. Hal itu…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *