MAHA-Menteri Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Gusti Panembahan Agung Tedjowulan, merespons rencana penyelenggaraan upacara Jumenengan Dalem atau penobatan Sri Susuhunan Pakubuwono XIV (PB XIV). Acara digelar di keraton pada Sabtu, 15 November 2025.
Agenda penobatan Raja Keraton Surakarta yang baru tersebut sudah dikonfirmasi putri sulung mendiang PB XIII, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Timoer Rumbai Kusuma Dewayani.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Gusti Tedjowulan, melalui juru bicaranya, Kanjeng Pangeran Pakoenegoro, menyatakan sampai saat ini komunikasi ke berbagai arah masih terus dilakukan, baik internal maupun eksternal. “Komunikasi internal dilakukan dengan keluarga besar Keraton, khususnya putra-putri PB XII dan PB XIII. Sementara komunikasi eksternal dijalin dengan Pemerintah Kota Surakarta, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Pusat, khususnya dengan Kementerian Kebudayaan,” ujar Pakoenegoro saat dihubungi pada Rabu, 12 November 2025.
Pakoenegoro menjelaskan, Menteri Kebudayaan Fadli Zon telah mengeluarkan surat resmi tertanggal 10 November 2025 bernomor 10596/MK.L/KB.10.03/2025 tentang Pengelolaan Keraton Surakarta Hadiningrat. Salah satu poin dalam surat tersebut menegaskan, Keraton Surakarta merupakan cagar budaya penting nasional yang wajib dilindungi oleh negara.
“Menteri Kebudayaan meminta agar proses pengelolaan Keraton berjalan sesuai ketentuan adat dan hukum nasional, serta berlangsung tertib, damai, dan penuh hikmat. Negara wajib hadir untuk memastikan keraton berjalan sesuai ketetapan adat dan hukum nasional,” ujarnya.
Pakoenegoro menuturkan, melalui surat itu, Menteri Kebudayaan mengkonfirmasi Gusti Tedjowulan sebagai Maha Menteri Keraton Surakarta memiliki kewenangan menjalankan fungsi Ad Interim. Kewenangan tersebut sesuai Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) nomor 430-2933 tahun 2017 tentang Penetapan Status dan Pengelolaan Keraton Kasunanan Surakarta.
Perihal suksesi di Keraton Surakarta, Pakoenegoro mengatakan, pemerintah telah meminta agar semua pihak yang berkepentingan agar menahan diri dan berkoordinasi dengan rembug keluarga dalem serta Maha Menteri. Ihwal rencana Jumenengan pada Sabtu mendatang, Tedjowulan sebagai ad-interim Keraton Surakarta belum menyatakan dukungan atau penolakan terhadap pihak mana pun.
“Panembahan Agung Tedjowulan tidak dalam posisi mendukung atau menolak salah satu pihak. Beliau berfokus merangkul semua unsur, mengonsolidasikan keluarga besar Keraton agar bersatu, rukun, dan berpikir tentang masa depan Keraton,” kata Pakoenegoro.
Dia menegaskan, hingga kini proses komunikasi dengan seluruh putra-putri dalem masih berjalan dan belum mengerucut pada satu nama atau keputusan final. Sesuai imbauan pemerintah, ia mengatakan Maha Menteri meminta agar semua pihak menahan diri dan selalu berkoordinasi.
Pilihan Editor:






