WAKIL Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Yahya Zaini menyambut baik usulan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar agar bahan baku dan peralatan makan bergizi gratis (MBG) memakai produk lokal. Dia meyakini hal itu bisa terjadi dalam beberapa tahun mendatang.
Terlebih lagi, ujar dia, kebutuhan bahan baku untuk produksi makan bergizi gratis dinilai bisa dipenuhi dari produk lokal. “Seiring waktu nanti pada saatnya semua akan terpenuhi dengan produksi dalam negeri,” kata Yahya ketika dihubungi pada Jumat, 7 November 2025.
Menurut dia, dengan memprioritaskan produksi dalam negeri, manfaat yang diterima dari pelaksanaan program MBG ini bisa dirasakan oleh lapisan masyarakat. Tak hanya untuk penerima manfaat, melainkan juga dari segi peningkatan ekonomi serta penyerapan tenaga kerja.
Yahya turut menyoroti kebutuhan ompreng atau food tray untuk wadah seporsi makan bergizi gratis itu. Menurut catatannya, hanya ompreng yang masih diimpor oleh pemerintah untuk kebutuhan program prioritas tersebut. “Ompreng masih impor karena produksi dalam negeri masih kurang,” ucap politikus Partai Golkar tersebut.
Wakil Ketua Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang mengatakan peralatan ompreng tak hanya diimpor untuk kebutuhan program makan bergizi gratis. Menurut dia, sejumlah sekolah kedinasan juga menggunakan food tray yang berasal dari Cina itu.
Namun, dia mengatakan kini sudah ada sejumlah pabrik di Indonesia yang telah memproduksi ompreng untuk wadah seporsi makanan tersebut. Nanik menilai hal ini dilakukan agar peralatan untuk program MBG bisa dipastikan standarisasinya. “Kami memang tidak pakai bahan baku dan peralatan impor. Pabrik peralatan sudah ada, 36 pabrik,” ujarnya pada Jumat, 7 November 2025.
Sebelumnya, Muhaimin Iskandar mendorong pelaksanaan proyek makan bergizi gratis sepenuhnya menggunakan barang dan bahan pangan lokal. “Sebagai pengawas BGN, saya minta tidak ada satu barang pun yang impor, baik bahan pangan maupun peralatan dapur MBG,” kata Muhaimin di Rancabali, Kabupaten Bandung, pada Rabu, 5 November 2025, seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Wakil Ketua II Tim Koordinasi MBG ini mengatakan, pada tahap kedua pelaksanaan MBG tahun depan, pemerintah akan memastikan seluruh kebutuhan dapur MBG dipasok oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta koperasi lokal. Langkah ini dianggap penting supaya ekosistem ekonomi nasional tumbuh kuat dan saling menopang. “Kalau sudah stabil, semua bahan akan kami serahkan sepenuhnya kepada pelaku ekonomi rakyat,” tutur Muhaimin.






