Jakarta (ANTARA) – DPP Perempuan Pemimpin Indonesia (Perpina) menegaskan pentingnya peran perempuan untuk mewujudkan ekosistem ekonomi yang tangguh dan inklusif.

“Kami ingin memastikan Perpina terus berperan nyata dalam pembangunan bangsa melalui ekosistem ekonomi perempuan yang tangguh dan inklusif,” kata Ketua Umum DPP Perpina Veve Safitri, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Lebih lanjut, Veve menegaskan arah strategis Perpina, yang kini memperkuat tiga pilar utama yaitu pendidikan, ekonomi, dan lingkungan sebagai fondasi membangun generasi tangguh menuju Indonesia Emas 2045.

“Perempuan dan anak tetap menjadi prioritas kami. Namun kini kami memperkuat tiga pilar yakni pendidikan, ekonomi, dan lingkungan yang berkelanjutan, karena ketiganya merupakan fondasi utama dalam menghadapi tantangan global,” jelasnya.

Veve menambahkan DPP Perpina baru saja menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Tahun 2025 pada pekan lalu.

Kegiatan rakernas ini menjadi momentum penting bagi konsolidasi nasional organisasi yang kini telah memiliki 18 DPD dan DPLN di berbagai wilayah Indonesia dan luar negeri.

Rakernas ini juga menjadi langkah penting untuk memperkuat arah organisasi di tengah dinamika perubahan zaman.

“Kegiatan rakernas ini bukan sekadar rapat kerja, melainkan momentum konsolidasi untuk menyatukan langkah dan memperkuat sinergi dari pusat hingga daerah,” ujar Veve.

Ia pun mengajak seluruh jajaran Perpina dan mitra untuk terus menjaga semangat kolaborasi dan saling menguatkan.

“Mari kita jadikan rakernas ini sebagai ruang belajar, berjejaring, dan bertransformasi demi perempuan Indonesia yang hebat, mandiri, dan berdampak. Bersama kita wujudkan Indonesia yang tangguh dan inklusif,” kata Veve.

Baca juga: PERPINA gelar Anugerah Batik untuk kenalkan budaya Indonesia ke anak

Baca juga: Menpar dorong kolaborasi dan ekonomi inklusif perkuat wisata halal

Baca juga: Perkuat peran perempuan untuk ekonomi lebih inklusif

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.