BRIN minta daerah eksportir belajar dari kasus radiasi di Cikande

BRIN minta daerah eksportir belajar dari kasus radiasi di Cikande

  • Senin, 27 Oktober 2025 11:57 WIB
  • waktu baca 2 menit
BRIN minta daerah eksportir belajar dari kasus radiasi di Cikande
Tangkapan layar – Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam kegiatan Apresiasi BRIDA/BAPERIDA Optima 2025 dan Forum Komunikasi Riset dan Inovasi Daerah di Kantor BRIN, Jakarta, Senin (27/10/2025). ANTARA/Sean Filo Muhamad/Youtube BRIN

Mulut-mulut ekspor, baik itu di Surabaya, di Semarang, di Makassar, dan seterusnya, itu banyak pembelajaran dari kasus Cikande ini yang bisa diadopsi untuk upaya preventif

Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko meminta kepada seluruh daerah yang menjadi eksportir berbagai jenis barang ke luar negeri untuk belajar dari kasus radiasi Cesium-137 yang terjadi di Cikande, Serang.

“Mulut-mulut ekspor, baik itu di Surabaya, di Semarang, di Makassar, dan seterusnya, itu banyak pembelajaran dari kasus Cikande ini yang bisa diadopsi untuk upaya preventif,” katanya dalam kegiatan Apresiasi BRIDA/BAPERIDA Optima 2025 dan Forum Komunikasi Riset dan Inovasi Daerah di Jakarta, Senin.

Handoko menilai kasus tersebut memiliki dampak terhadap potensi ekspor udang yang bisa hilang dalam sekejap.

“Hampir lima ribu ton udang beku kembali semua ke Indonesia, bisa dibayangkan. Kita tidak ingin itu terjadi di daerah yang lain. Apa itu cengkeh, kemarin juga ada juga kasus cengkeh dari Lampung, kemudian mungkin khususnya yang memang punya tujuan-tujuan ekspor, itu mungkin harus segera ditanyakan untuk melakukan tindakan penjagaan,” ujarnya.

Baca juga: BPOM berikan penjelasan ke FDA AS, pastikan keamanan produk ekspor RI

Baca juga: Kemendag: Perlakuan udang terkontaminasi radioaktif dibahas intensif

Handoko memastikan pihaknya melalui berbagai organisasi riset juga Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA/BAPERIDA) siap membantu seluruh daerah yang memiliki berbagai kendala untuk menerapkan berbagai kebijakan berbasis riset.

“Insya Allah kami siap menjadi jembatan, karena kalau ada masalah yang kira-kira common problem di banyak daerah, kami akan bawa itu melalui Deputi Kebijakan Pembangunan kami misalnya. Kalau masalah substansi, urusan problem teknis, yang membutuhkan pakar, itu sudah pasti kami banyak pakar, semua bidang,” ucap Laksana Tri Handoko.

Diketahui, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Cesium-137 (Cs-137) terus mempercepat proses dekontaminasi di kawasan industri dan pemukiman warga di Cikande, Banten, dengan saat ini total 91 warga telah direlokasi sementara dari zona merah.

Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang juga Ketua Bidang Mitigasi dan Penanganan Kontaminasi Satgas Cs-137 Rasio Ridho Sani menyampaikan 22 pabrik dan 12 titik lainnya telah melalui dekontaminasi setelah terpapar cemaran radioaktif Cs-137.

Baca juga: Satgas percepat dekontaminasi, 91 warga Cikande direlokasi sementara

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Menteri PU: TPS3R masih diperlukan untuk atasi masalah persampahan

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Menteri PU: TPS3R masih diperlukan untuk atasi masalah persampahan Senin, 27 Oktober 2025 14:02 WIB waktu baca 2…

    Klasemen Liga Prancis: PSG di puncak, Calvin Verdonk dkk di posisi 5

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Liga Prancis Klasemen Liga Prancis: PSG di puncak, Calvin Verdonk dkk di posisi 5 Senin, 27 Oktober 2025…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *