
Undip gandeng Bappenas bangun pusat riset penanggulangan kanker
- Sabtu, 4 Oktober 2025 21:06 WIB
- waktu baca 2 menit

FK Undip nantinya juga akan bersama-sama membentuk konsorsium dengan FK-FK perguruan tinggi yang lain
Semarang (ANTARA) – Universitas Diponegoro Semarang menggandeng Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menjadikan Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Semarang sebagai pusat riset penanggulangan kanker.
Rektor Undip Prof Suharnomo, di Semarang, Sabtu, mengatakan bahwa Indonesia secara umum mengalami kekurangan dokter spesialis sehingga Undip siap mendukung dengan mencetak dokter spesialis yang dibutuhkan.
“Saya rasa Undip, salah satunya siap untuk mengembangkan itu sehingga yang mendukung pemerintahan Pak Prabowo untuk penyediaan dokter spesialis. Untuk 'expertise'-nya, terutama kami akan fokus pada 'cancer' (kanker),” katanya.
Hal tersebut disampaikannya usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Undip dan Bappenas di Kampus Undip.
Baca juga: RS Siloam gelar lelang amal karya seni untuk atasi kanker payudara
Undip akan mengembangkan RSND melalui hibah pinjaman luar negeri Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi.
Pengembangan itu berupa Diponegoro Research and Cancer Center (DRCC) dan transformasi RSND menuju rumah sakit berbasis kompetensi dan smart hospital (clinic hub).
“Kami memilih bidang onkologi dan sejenisnya dan tadi juga melihat ada 'rare disease' (penyakit langka),” kata Suharnomo.
Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Rachmat Pambudy mengatakan, Bappenas harus memastikan bahwa perencanaan tersebut dilaksanakan dengan baik.
Baca juga: Wakil Ketua MPR: Tata kelola penanggulangan kanker harus diperkuat
“Kami sudah ada kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Undip, ada rumah sakit di bawah fakultas kedokteran rumah sakit pendidikan,” katanya.
Menurut dia, FK Undip nantinya juga akan bersama-sama membentuk konsorsium dengan FK-FK perguruan tinggi yang lain.
“Dengan demikian, maka akan ada peningkatan efektivitas, efisiensi dan juga akan ada percepatan dalam rangka pengembangan ilmu,” katanya.
Ia sangat mendukung pengembangan RSND sebagai pusat riset penanggulangan kanker, mulai pencegahan, pengobatan, hingga rekonstruksi pasca atau setelah pasien sembuh sehingga akan terbentuk ekosistem penanggulangan kanker.
Baca juga: Ahli luruskan mitos mammografi sebabkan kanker
Bappenas, kata dia, perlu memastikan setiap tahapan dari perencanaan agar sesuai dengan ketentuan, termasuk pemenuhan atas standar-standar yang telah ditetapkan.
“Nah, standar-standar kesehatan pun nanti dengan Kemenkes, juga dipenuhi (standar, red.) pendidikan dalam satu atap. Karena pendidikan dan kesehatan itu sama-sama dan Bappenas berkewajiban memastikan perencanaan itu bisa berlangsung baik,” katanya.
Pada kesempatan itu, Menteri juga bertemu langsung dengan Direktur RSND dr Agus Setiyo Hadipurwanto, dan Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Undip Dr Yan Wisnu Prajoko.
Baca juga: DKI sepekan, cegah kanker hingga temuan parkir liar di lahan Pemprov
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Kaprodi Anestesiologi Undip Semarang dihukum 2 tahun penjara
- 1 Oktober 2025
Kemenkes percepat penuhi kekurangan dokter spesialis lewat beasiswa
- 27 September 2025
Pemkab pastikan PSDKU Undip di Batang tetap dibuka
- 24 September 2025
Undip kerja sama dengan Jepang siapkan lulusan di kancah global
- 23 September 2025
Rekomendasi lain
Daftar harga iPhone terbaru per bulan April 2025
- 10 April 2025
Biaya membuat paspor
- 10 Juli 2024
Cara cek penerima PIP 2025 online menggunakan NIK dan NISN
- 16 Januari 2025
Daftar lengkap juara Copa del Rey dari masa ke masa
- 12 Agustus 2024
Cara mengecek estimasi keberangkatan Haji via online
- 18 September 2024
Cara dan syarat gadai laptop di Pegadaian
- 2 Agustus 2024
Cara mudah hapus akun Telegram
- 23 Juli 2024