Sidang PBB, Prabowo ungkap kepedihan bangsa Indonesia karena kolonial

Sidang PBB, Prabowo ungkap kepedihan bangsa Indonesia karena kolonial

  • Rabu, 24 September 2025 03:54 WIB
  • waktu baca 2 menit
Sidang PBB, Prabowo ungkap kepedihan bangsa Indonesia karena kolonial
Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan pidato pada Sidang Majelis Umum ke-80 PBB di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025) waktu setempat. ANTARA/Fathur Rochman

Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto mengungkapkan kepedihan yang dirasakan bangsa Indonesia karena hidup di bawah dominasi kolonial selama berabad-abad, yang disampaikannya pada Sidang Majelis Umum ke-80 PBB di New York, Amerika Serikat, Selasa waktu setempat.

Presiden Prabowo yang menyampaikan pidatonya dalam bahasa Inggris, menyoroti soal rasisme, kebencian, penindasan dan apartheid yang mengancam masa depan sehingga menyebabkan ketidakpastian dunia.

“Kebodohan manusia, yang dipicu oleh rasa takut, rasisme, kebencian, penindasan, dan apartheid, mengancam masa depan kita bersama. Negara saya merasakan kepedihan ini. Selama berabad-abad, bangsa Indonesia hidup di bawah dominasi kolonial, penindasan, dan perbudakan,” kata Presiden Prabowo di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9) siang waktu setempat.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo mengatakan bahwa selama berabad-abad di bawah kolonialisme, bangsa Indonesia telah diperlakukan lebih rendah di Tanah Airnya sendiri.

Selama berabad-abad karena penjajahan, bangsa Indonesia mengetahui arti keadilan yang diabaikan, hidup dalam diskriminasi atau apartheid, hidup dalam kemiskinan dan diabaikan untuk mendapatkan kesempatan yang setara, kata Presiden.

Pernyataan Prabowo tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap bencana kemanusiaan yang dialami oleh warga Palestina saat ini.

Sementara itu di saat Indonesia berjuang meraih kemerdekaan, solidaritas negara di dunia melalui PBB telah membantu Indonesia mengatasi kelaparan, penyakit dan kemiskinan.

“Dalam perjuangan kami untuk kemerdekaan, dalam perjuangan kami untuk mengatasi kelaparan, penyakit, dan kemiskinan, Perserikatan Bangsa-Bangsa berdiri bersama Indonesia dan memberi kami bantuan penting,” kata Prabowo.

Atas bantuan dari PBB dan sejumlah organisasi naungan PBB lainnya, seperti UNICEF, FAO dan WHO, Indonesia saat ini berada pada kemakmuran bersama, kesetaraan dan martabat yang lebih besar.

Dan karena itu, Indonesia saat ini berada di ambang kemakmuran bersama dan kesetaraan serta martabat yang lebih besar.

Adapun Presiden Prabowo menyampaikan pidato pada Sidang Majelis Umum PBB (UNGA) pada urutan ketiga setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Menteri Sekretariat Kabinet Teddy Indra Wijaya memyebut kehadiran Presiden menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menegaskan peran aktif di forum multilateral tertinggi dunia.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati/Fathur Rochman
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Gol debut Alexander Isak warnai kemenangan Liverpool atas Southampton

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Piala Liga Inggris Gol debut Alexander Isak warnai kemenangan Liverpool atas Southampton Rabu, 24 September 2025 04:55 WIB…

    Trump: Negara Palestina hadiah yang terlalu besar bagi Hamas

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Trump: Negara Palestina hadiah yang terlalu besar bagi Hamas Rabu, 24 September 2025 04:49 WIB waktu baca 2…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *