BMKG jelaskan gerhana bulan di Kepri terlihat meski langit berawan

BMKG jelaskan gerhana bulan di Kepri terlihat meski langit berawan

  • Minggu, 7 September 2025 23:43 WIB
  • waktu baca 2 menit
BMKG jelaskan gerhana bulan di Kepri terlihat meski langit berawan
Fase gerahana terlihat di langit Kota Batam, Kepulauan Riau, Minggu (7/9/2025) pukul 23.10 WIB. ANTARA/Laily Rahmawaty/am.

Di seluruh Kepri (gerhana bulan) bisa dilihat asal tidak tertutup awan. Saat ini sebagian Kepri masih diselimuti awan tipis

Batam (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam menjelaskan gerhana bulan merah (blood moon) masih dapat terlihat di langit Kepulauan Riau, meskipun langit saat ini tertutup oleh awan tipis.

“Sebagian besar langit di Kepri berawan tipis, masih bisa ditembus oleh cahaya bulan,” kata Kepala BMKG Stasiun Hang Nadim Batam Ramlan dikonfirmasi di Batam, Minggu malam.

Gerhana bulan sudah bisa dipantau sejak pukul 17:00 WIB di seluruh wilayah Indonesia. Namun, untuk wilayah Kepri, khususnya di Kota Batam, hingga pukul 19:51 WIB langit masih diselimuti awan tipis.

Baca juga: BMKG Tanjungpinang: Gerhana bulan tak berdampak pada cuaca

Menurut Ramlah, masyarakat Kepri dapat menikmati gerhana bulan merah di seluruh wilayah dari rentang waktu pukul 23:30 WIB sampai 01:30 WIB ketika gerhana bulan total terjadi.

“Diseluruh Kepri (gerhana bulan) bisa dilihat asal tidak tertutup awan. Saat ini sebagian Kepri masih diselimuti awan tipis,” ujarnya.

Dia menjelaskan fase gerhana total terjadi pada pukul 01:11 WIB, jika langit tidak tertutup awan, maka masyarakat Kepri dapat menyaksikan fenomena alam tersebut.

Hingga pukul 23:23 WIB, langit di Kepri, khususnya Kota Batam masih berawan, namun cahaya bulan sudah tampak terang, memancarkan warga kuning terang, belum menampakkan warna merah.

Baca juga: BMKG: Gerhana bulan total bisa disaksikan di langit Yogyakarta

Ramlan mengatakan tidak ada peringatan dini tinggi gelombang atau banjir rob di wilayah pesisir Kepri selama terjadi gerhana bulan, karena pengaruhnya tidak signifikan.

“Pengaruh terhadap perubahan tinggi muka laut tidak terlalu signifikan, karena kejadiannya pun tengah malam. Sementara ini, permukaan laut sore tadi sebagian besar surut air laut, sehingga mengalami sedikit pendangkalan,” kata Ramlan.

Untuk wilayah waktu Indonesia Barat (WIB), gerhana bulan total ini dapat dilihat mulai pukul 22:28 WIB adalah fase gerhana penumbra dimulai, kemudian pukul 23:27 WIB gerhana parsial dimulai, pukul 00:30 WIB awal fase gerhana bulan total, pukul 01:11 WIB puncak gerhana bulan total, pukul 01:52 WIB akhir fase gerhana bulan total, pukul 02:56 WIB gerhana parsial berakhir dan 03:55 WIB gerhana penumbra berakhir.

Baca juga: BMKG: Puncak gerhana bulan total di Bali 8 September pukul 02.11 WITA

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Spanyol cetak kemenangan telak 6-0 ketika bertandang ke markas Turki

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Kualifikasi Piala Dunia 2026 Spanyol cetak kemenangan telak 6-0 ketika bertandang ke markas Turki Senin, 8 September 2025…

    Tekuk Republik Afrika Tengah, Komoros jaga asa ke Piala Dunia 2026

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Kualifikasi Piala Dunia 2026 Tekuk Republik Afrika Tengah, Komoros jaga asa ke Piala Dunia 2026 Senin, 8 September…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *