IBL All Indonesian 2025 dan kebangkitan basket lokal

Bola Basket

IBL All Indonesian 2025 dan kebangkitan basket lokal

  • Oleh Aditya Ramadhan
  • Rabu, 27 Agustus 2025 09:58 WIB
  • waktu baca 5 menit
IBL All Indonesian 2025 dan kebangkitan basket lokal
Pemain Satria Muda Pertamina Bandung Abraham Damar Grahita dalam pertandingan IBL All Indonesian 2025. (ANTARA/IBL)

Jakarta (ANTARA) – Ada yang berbeda dengan mini turnamen bola basket khusus pemain lokal IBL All Indonesian Cup 2025, jika dibandingkan dengan kompetisi serupa tahun lalu ataupun liga musim reguler tahun ini.

Pada edisi tahun lalu, IBL All Indonesian tampak sebatas kompetisi jeda musim yang ditujukan untuk memberikan menit bermain kepada para pemain lokal yang memiliki waktu sempit untuk merasakan kompetisi IBL musim reguler. Namun, dalam IBL All Indonesian 2025, banyak agenda dan dinamika yang ada di balik kompetisi jeda musim ini.

Pertama, dari sisi PP Perbasi yang memiliki agenda tersendiri dalam kompetisi IBL All Indonesian 2025, yaitu seleksi sekaligus pemanasan bagi para pemain lokal yang dirancang untuk menyongsong SEA Games Thailand Desember mendatang.

Menurut Sekjen Perbasi Nirmala Dewi kejuaraan ini menjadi ajang pemanasan untuk pemain lokal, sekaligus pemantauan talenta berbakat dari para pebasket muda Indonesia untuk meningkatkan prestasi Timnas Basket.

Mini turnamen yang mengkhususkan hanya pemain lokal yang bertanding di IBL All Indonesian 2025, sejalan dengan regulasi terbaru dari SEA Games 2025 yang melarang tiap negara menggunakan pemain naturalisasi ataupun keturunan. Tanpa keberadaan pemain naturalisasi, kompetisi ini menjadi kunci bagi federasi untuk merumuskan skuat Timnas yang sepenuhnya lokal.

Dari 13 tim peserta pada babak penyisihan Grup A dan Grup B, tersisa empat tim yaitu Satria Muda Pertamina Bandung, Hangtuah Jakarta, Pelita Jaya Jakarta, dan Dewa United Banten. Jika dibandingkan dengan IBL All Indonesian 2024, komposisi ini hampir sama. Yang berbeda hanya minus Prawira Bandung yang memang tidak berpartisipasi dalam kompetisi, digantikan oleh Hangtuah Jakarta.

Jika dibandingkan dengan musim reguler IBL 2025, komposisi tim empat besar juga hampir serupa. Hanya RANS Simba Bogor yang digantikan oleh Hangtuah Jakarta di semifinal mini turnamen ini.

Satria Muda muncul sebagai kekuatan tradisional yang kembali tampil menonjol. Tak hanya karena nama besar, tetapi juga karena penguatan signifikan dari akuisisi PT Persib Bandung Bermartabat terhadap Satria Muda yang turut membawa tiga pemain eks‑Prawira, termasuk Yudha Saputera dan Pandu Wiguna. Keberadaan mereka memberikan kedalaman teknis dan mental yang memberi keuntungan kompetitif di atas lapangan.

Pelita Jaya, skuad yang selalu konsisten di empat besar, menunjukkan stabilitas tinggi dalam performa dan strategi. Dengan atau tanpa pemain asing, mereka membuktikan kualitas klub dan tradisi sebagai tim papan atas.

Baca juga: Babak baru Satria Muda dan warisan Prawira yang tergusur

Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Berita Terkini, Berita Hari Ini Indonesia dan Dunia | tempo.co

    Perspektif yang tajam dan ajek dari para ahli di banyak bidang. Edisi Pekan Ini Gegeran Pangan Gegeran Pangan Mengungkap yang tersembunyi dengan perspektif, argumen, dan data yang solid. Indikator 25…

    Apa Itu Rafflesia Hasseltii? Bunga Langka yang Ditemukan di Sumsel

    Jakarta – Rafflesia hasseltii kembali menjadi sorotan setelah ditemukan mekar di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel). Temuan ini menarik perhatian karena jenis tersebut termasuk bunga langka yang…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *