
China dan AS dapat saling melengkapi dengan baik di bidang pertanian
- Senin, 25 Agustus 2025 21:56 WIB
- waktu baca 3 menit

Washington (ANTARA) – Duta Besar (Dubes) China untuk Amerika Serikat (AS) Xie Feng baru-baru ini mengatakan bahwa sebagai produsen sekaligus konsumen pertanian terpenting di dunia, China dan AS masing-masing memiliki keunggulan di bidang pertanian dan dapat saling melengkapi satu sama lain dengan baik.
“China dan AS secara kolektif memproduksi hampir 40 persen bahan pangan dunia dan mengonsumsi seperempat dari total tersebut. China memiliki keunggulan komparatif dalam produk pertanian padat karya. Sementara, AS memiliki spesialisasi dalam komoditas pertanian padat lahan melalui produksi mekanis berskala besar,” tutur Xie dalam sebuah acara mitra industri kedelai AS-China di Washington DC.
Acara itu diselenggarakan bersama oleh Dewan Ekspor Kedelai AS dan Kamar Dagang China untuk Impor dan Ekspor Bahan Pangan, Produk Asli, dan Produk Sampingan Hewan (China Chamber of Commerce for Import and Export of Foodstuffs, Native Produce and Animal By-Products), dengan partisipasi dari asosiasi industri, perusahaan pertanian, dan akademisi dari kedua negara.
“Pertukaran dan kerja sama pertanian tidak hanya menawarkan lebih banyak pilihan bagi konsumen di kedua negara kita, tetapi juga meningkatkan pendapatan bagi para petani Amerika. Semua itu telah memberikan dorongan bagi transformasi dan peningkatan pertanian di China dan AS serta membuka jalur baru untuk mengamankan ketahanan pangan global,” ujar Xie.
Ia berpendapat bahwa pertanian tidak boleh dipolitisasi dan “petani tidak seharusnya menanggung konsekuensi perang dagang.”
“Membatasi warga negara dan kalangan bisnis China untuk membeli lahan pertanian hanyalah langkah manipulasi politik berdalih keamanan nasional. Hal itu sama sekali tidak berdasar dan bertujuan untuk membajak kerja sama pertanian China-AS demi agenda segelintir individu,” tutur Xie.
Ia mengatakan China siap bekerja sama dengan pihak AS untuk mengimplementasikan pemahaman bersama yang penting dari kedua pemimpin, memanfaatkan mekanisme konsultasi ekonomi dan perdagangan dengan baik, membangun konsensus, meluruskan kesalahpahaman, dan memperkuat kerja sama guna bersama-sama berbagi hasil pembangunan dan kembali ke jalur yang benar, yakni kerja sama yang saling menguntungkan.
Asosiasi industri dan perusahaan dari kedua negara berperan sebagai jembatan dan memikul misi khusus dan harus terus memainkan peran yang konstruktif.
“Saya berharap semakin banyak sahabat akan bergabung, dan mari kita bersama-sama menjadi 'petani' yang bekerja keras untuk menumbuhkan hubungan China-AS yang stabil, sehat, dan berkelanjutan. Kita harus menjauhkan 'hama' dari kerja sama pertanian bilateral, menolak keras segala upaya untuk memolitisasi isu perdagangan dan ekonomi atas nama keamanan nasional,” ucap Xie.
Ia melanjutkan “Kita juga harus menabur lebih banyak 'benih', menjalin kerja sama yang erat dalam hal perdagangan, industri, bisnis, dan penelitian serta berupaya mencapai lebih banyak hasil dalam pemulihan mekanisme dialog dan kerja sama di bidang pertanian.”
Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
BKHIT Sumsel fasilitasi ekspor santan beku ke China
- Kemarin 19:35
Rekomendasi lain
Menabung uang di bank, apa saja kelebihan dan kekurangannya?
- 15 Oktober 2024
Daftar obat tradisional yang dilarang BPOM 2024
- 31 Juli 2024
Tanda-tanda tsunami dan anjuran untuk keselamatan
- 11 Juli 2024
Cara cek Kartu Keluarga secara online
- 19 Agustus 2024
Surat Yasin lengkap: arab, latin, beserta artinya
- 24 Juli 2024
Niat Shalat Jumat, Arab dan latin beserta artinya
- 29 Agustus 2024
Baju adat Riau: mengenal jenis, sejarah beserta filosofinya
- 28 Agustus 2024
Lirik lagu “Mawar Hitam” Tipe-X
- 4 September 2024