
Kemendukbangga siapkan pembangunan keluarga sejak dini lewat SSK
- Sabtu, 23 Agustus 2025 22:58 WIB
- waktu baca 3 menit

Keluarga Berencana itu bukan hanya KB tapi keluarganya disiapkan dari sejak dini
Semarang (ANTARA) – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN mempersiapkan pembangunan keluarga sejak dini melalui Sekolah Siaga Kependudukan (SSK).
“SSK ini sebenarnya adalah suatu kegiatan yang mengkolaborasikan berbagai macam isu-isu untuk mencegah (dampak negatif, red.) terkait dengan kependudukan,” kata Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Kemendukbangga/BKKBN Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu.
Hal tersebut disampaikannya saat program Semarak (Sinergi Masyarakat dan Sekolah Wujudkan Kepedulian Kependudukan) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Boja, Kabupaten Kendal, yang merupakan salah satu SSK.
Ia menjelaskan SSK adalah sekolah yang mengintegrasikan materi program Bangga Kencana ke dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, baik melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler.
Strategi tersebut diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab siswa terhadap kondisi kependudukan dan mengembangkan sikap dan perilaku yang tepat dalam berkontribusi mengatasi permasalahan kependudukan di Indonesia.
Baca juga: Mendukbangga: Penyuluh KB strategis dalam program prioritas nasional
Sampai dengan saat ini, kata dia, telah terbentuk 2.326 SSK di seluruh provinsi yang diharapkan semakin berkembang baik secara kuantitas dan kualitas.
“Dengan adanya SSK ini, harapannya anak-anak yang ada di sekolah tersebut terhindar dari berbagai macam, seperti seks bebas, 'bullying', narkoba, perkelahian, terorisme gitu. Dan mereka jadi tahu juga bagaimana mempersiapkan ke depannya,” katanya.
Menurut dia, Keluarga Berencana tidak sebatas dimaknai dengan pencegahan kehamilan dengan ber-KB, tetapi mempersiapkan generasi muda sejak dini untuk membangun keluarga dan masa depannya.
“Keluarga Berencana itu bukan hanya KB. Tapi keluarganya disiapkan dari sejak dini. Dari sejak SMP, SMA mereka sudah paham. Misalnya, boleh pacaran tapi enggak boleh yang aneh-aneh gitu. Harus direncanakan. Mereka masih punya masa depan,” katanya.
Ia mengatakan bahwa peran ayah dalam pengasuhan anak selama ini masih kurang sehingga perlu lebih ditingkatkan melalui program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI).
Baca juga: Menteri Kemendukbangga: Masa depan kependudukan ada di penyuluh KB
Diakuinya, sosok ayah kebanyakan memang bekerja sehingga terbatas waktunya untuk berkumpul dengan keluarga, terutama anak sehingga sampai muncul kondisi “fatherless”.
“Ayah-ayah memang bekerja. Tapi bagaimana sekarang ayah juga ikut berperan walaupun mungkin sedikit. Seperti nganter anak sekolah, ngambil rapor, berdiskusi dengan anaknya gitu. Itu GATI. Kami masukkan juga dalam kegiatan Semarak,” katanya.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Boja Nurhadi mengatakan bahwa sekolah tersebut meraih juara kedua nasional untuk SSK se-Indonesia.
“Kami sudah mengimplementasikan (SSK, red.) dari berbagai sisi, termasuk bagaimana kami menjelaskan di pembelajaran, ekstrakurikuler, kokurikuler, intrakurikuler, semuanya apa itu kependudukan,” katanya.
Baca juga: Wamendukbangga: Intervensi gizi dan penguatan KB kunci atasi stunting
Tak hanya secara tekstual, kata dia, pemahaman seputar isu kependudukan dan pembangunan keluarga juga diberikan secara kontekstual dengan mengajak siswa berpikir secara tepat, memahami persoalan, dan mencarikan solusi.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
TNI AL bentuk dua SSK pengamanan Pilkada di Maluku
- 26 November 2024
Petugas Bandara SSK Pekanbaru tangkap dua pengedar 2 kg sabu
- 23 Agustus 2024
TNI siap terjunkan delapan SSK untuk penanganan pascabanjir di Demak
- 15 Februari 2024
Rekomendasi lain
Lirik lagu Tally – BLACKPINK dan artinya
- 19 Agustus 2024
Jadwal lengkap tahapan seleksi pengadaan PPPK tahun 2024
- 10 Oktober 2024
Batas maksimal saldo GoPay dan cara “upgrade” ke GoPay Plus
- 9 Agustus 2024
Jadwal dan niat Puasa Rajab 1446 Hijriah dalam Arab dan latin
- 31 Desember 2024