Program mini peringatan banjir bandang bertenaga AI diluncurkan

Program mini peringatan banjir bandang bertenaga AI diluncurkan

  • Kamis, 10 Juli 2025 20:23 WIB
  • waktu baca 2 menit
Program mini peringatan banjir bandang bertenaga AI diluncurkan
Staf departemen pengendalian dan pencegahan penyakit melakukan operasi disinfeksi di Kabupaten Rongjiang yang dilanda banjir, Provinsi Guizhou, China (29/6/2025). ANTARA/Xinhua/Chen Xiaoxin/aa.

Chengdu (ANTARA) – Sistem peringatan dini yang berpresisi dan ditenagai oleh kecerdasan buatan (AI) untuk banjir bandang dan aliran longsor di Provinsi Sichuan yang bergunung-gunung di China barat daya secara resmi diluncurkan ke masyarakat via program mini WeChat, menawarkan pemantauan dan peringatan risiko yang real-time.

Dikembangkan oleh Institut Bahaya Gunung dan Lingkungan (Institute of Mountain Hazards and Environment/IMHE) yang berada di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences) dan berbasis di Chengdu, ibu kota Sichuan, sistem itu mengintegrasikan data dari berbagai departemen secara real-time, termasuk survei geologis dan observasi meteorologis, di seluruh ngarai rawan banjir di provinsi tersebut, lapor harian Science and Technology Daily pada Kamis (10/7).

Sistem itu menerapkan model perkiraan curah hujan dengan presisi tinggi untuk memberikan prediksi jangka pendek yang dinamis dan mencakup kondisi sejam terakhir dan dua jam berikutnya, sehingga secara signifikan meningkatkan akurasi prakiraan menjelang musim banjir yang dimulai pada akhir Juli hingga awal Agustus, urai laporan tersebut.

Program mini tersebut menampilkan peta risiko selama 24 jam, 12 jam, dan 2 jam ke depan, serta memberikan peringatan lewat SMS, WeChat, dan sistem tanggap darurat.

“Warga dapat memeriksa rekaman pemantauan secara live, data curah hujan, prakiraan, dan peringatan bahaya untuk membuat keputusan evakuasi yang matang,” tutur Ouyang Chaojun, peneliti IMHE.

“Mereka juga dapat mengunggah foto-foto risiko yang sedang berkembang untuk membantu pemerintah daerah mengevaluasi risiko tersebut dan meresponsnya,” imbuh Ouyang.

Ditenagai oleh algoritma yang efisien dan Pusat Superkomputer Nasional (National Supercomputing Center) di Chengdu, sistem itu secara signifikan meningkatkan akurasi prediksi curah hujan dan efisiensi simulasi bencana di area pegunungan.

Sejak peluncuran uji cobanya pada Mei di Kota Mianyang, sistem itu memantau 676 ngarai dan telah mengeluarkan 2.034 peringatan, serta berhasil memperkirakan terjadinya aliran longsor dan banjir bandang.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Panglima TNI: Panen raya bentuk nyata dukung Asta Cita Presiden

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Panglima TNI: Panen raya bentuk nyata dukung Asta Cita Presiden Jumat, 11 Juli 2025 02:24 WIB waktu baca…

    Pemkot Kupang himpun Rp8,6 miliar selama Pekan Pajak Daerah 2025

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Pemkot Kupang himpun Rp8,6 miliar selama Pekan Pajak Daerah 2025 Jumat, 11 Juli 2025 01:56 WIB waktu baca…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *