BNI Sekuritas nilai permintaan SBN berdenominasi rupiah akan meningkat

BNI Sekuritas nilai permintaan SBN berdenominasi rupiah akan meningkat

  • Rabu, 28 Mei 2025 12:25 WIB
  • waktu baca 2 menit
BNI Sekuritas nilai permintaan SBN berdenominasi rupiah akan meningkat
PT BNI Sekuritas (BNI Sekuritas) meluncurkan plaform digital trading terbaru New BIONS, sekaligus menandai dimulainya ajang kompetisi tahunan yaitu trading BIONS Cuanpionship # di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (05/04/2025) (Antara/ Muhammad Heriyanto)

obligasi berikut akan menarik bagi para investor, yaitu seri FR0094, FR0052, FR0068, FR0103, FR0079

Jakarta (ANTARA) – Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas Amir Dalimunthe menyampaikan permintaan terhadap instrumen investasi Surat Berharga Negara (SBN) berdenominasi rupiah akan meningkat.

Kenaikan permintaan SBN berdenominasi rupiah itu seiring dengan penurunan 'yield' Obligasi Pemerintah Amerika Serikat (AS) atau US Treasury (UST)

“Berdasarkan valuasi yield curve, kami memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor, yaitu seri FR0094, FR0052, FR0068, FR0103, FR0079,” ujar Amir di Jakarta, Rabu.

Amir menjelaskan kenaikan permintaan SBN berdenominasi rupiah ditopang oleh penurunan yield US Treasury (UST) 5 tahun yang turun sebesar 4 basis poin menjadi 4,04 persen, dan yield curve UST 10 tahun turun sebesar 8 basis poin menjadi 4,43 persen.

Selain itu, Credit Default Swap (CDS) 5 tahun Indonesia juga melanjutkan tren penurunan menjadi 80 basis poin atau 2 basis poin lebih rendah dibandingkan penutupan perdagangan Selasa (27/05).

Berdasarkan data PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), yield Surat Utang Negara (SUN) Benchmark 5 tahun (FR0104) naik sebesar 5 basis poin (bp) ke level 6,42 persen, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) naik sebesar 2 bp ke level 6,81 persen.

Volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp28,5 triliun pada perdagangan Selasa (27/05) kemarin, atau lebih tinggi dari volume transaksi pada hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp22,3 triliun.

Instrumen FR0086 dan PBS003 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing – masing sebesar Rp4,4 triliun dan Rp3,9 triliun.

Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp3,8 triliun.

Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu menunjukkan total incoming bid pada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) mencapai Rp24,8 triliun pada perdagangan Selasa (27/05), atau lebih rendah dibandingkan lelang SBSN sebelumnya tanggal 14 Mei yang mencapai Rp27,3 triliun.

Dari ketujuh seri yang ditawarkan, pemerintah menetapkan total amount awarded sebesar Rp8 triliun, atau sesuai target indikatif.

Baca juga: BNI Sekuritas rilis New BIONS dan gelar kompetisi BIONS Cuanpionship 4

Baca juga: BNI Sekuritas melihat penting partisipasi perempuan di pasar modal RI

Baca juga: BNI dan BNI Sekuritas raih penghargaan Asian Banking & Finance Awards

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Populer, Gempa guncang Banyuasin- Wapres pastikan IKN sesuai visi

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Populer, Gempa guncang Banyuasin- Wapres pastikan IKN sesuai visi Jumat, 30 Mei 2025 06:13 WIB waktu baca 2…

    Kemendagri dukung penuh kepala daerah pidanakan ormas yang meresahkan – ANTARA News

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Komentar Kirim Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE. Berita Terkait Video Wamenkop: Koperasi Merah Putih akan tekan…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *