
Boot camp jurnalis pertama PMPP TNI-UNIC catat kolaborasi sejarah
- Jumat, 16 Mei 2025 00:59 WIB
- waktu baca 3 menit

Jakarta (ANTARA) – Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia (PMPP TNI) dan United Nations Information Centre (UNIC) Jakarta mencatat kolaborasi bersejarah melalui penyelenggaraan “Journalist Boot Camp: Experiencing Indonesia's Peacekeeping Mission” pertama di Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada 14-15 Mei.
“Inisiatif ini menjembatani pemahaman antara publik dan pasukan penjaga perdamaian dengan cara memberikan pengalaman langsung kepada jurnalis,” kata Direktur UNIC Jakarta Miklos Gaspar di Bogor, Kamis (16/5) sore.
Menurut dia, kegiatan itu mendorong peliputan yang akurat, etis, dan berdasarkan pemahaman mendalam atas kontribusi penting Indonesia terhadap perdamaian dan keamanan global.
Direktur Kerja Sama Internasional/Danlat Kolonel ARH Budi Laksana, yang mewakili Komandan PMPP TNI Mayor Jenderal Taufik Budi Santoso, mengatakan bahwa melalui kegiatan tersebut, pihaknya tidak hanya menunjukkan kesiapan dan komitmen Indonesia dalam misi perdamaian, tetapi juga membangun hubungan yang lebih kuat dengan media.
“Media adalah mitra penting kami dalam menyampaikan kisah perdamaian dan predeployment training kali ini, kami mencoba untuk mengembangkan scenario-based training guna memberikan gambaran yang lebih jelas kepada para prajurit tentang tugas-tugas di daerah misi nantinya,” katanya.
Sepuluh jurnalis dari media terkemuka di Indonesia mengikuti program yang berlangsung pada 14-15 tersebut, yang dirancang untuk memperdalam pemahaman publik terhadap kontribusi Indonesia dalam operasi penjaga perdamaian PBB, khususnya di misi-misi kompleks seperti di Republik Demokratik Kongo.
Indonesia merupakan salah satu kontributor terbesar dalam misi penjaga perdamaian PBB dan saat ini menempati peringkat kelima dunia dengan 2559 personel militer ditempatkan di delapan misi PBB.
Kegiatan yang digelar di Pusat Pelatihan Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia itu memadukan pengarahan tingkat tinggi dengan latihan simulasi sepanjang hari.
Para peserta terlibat langsung dalam skenario penjaga perdamaian yang realistis yang mencakup mediasi konflik, negosiasi sandera, dan bantuan kemanusiaan, yang mencerminkan kompleksitas situasi yang dihadapi pasukan penjaga perdamaian di lapangan.

Sepuluh jurnalis tersebut berasal dari ANTARA, CNN Indonesia, Kompas TV, Kompas.com, Radar Sukabumi (Jawa Pos), Suara.com, Tribun News, TVRI, Al Jazeera, dan Kyodo News.
Mereka mengikuti simulasi yang dilakukan PMPP TNI untuk mempersiapkan lebih dari 1.000 prajurit ke misi perdamaian di Kongo. Simulasi ini merupakan persiapan tingkat akhir sebelum pasukan Garuda diberangkatkan ke misi perdamaian.
Dalam simulasi tersebut, disajikan kompleksitas masalah dalam sebuah misi, di antaranya konflik bersenjata, penculikan, negosiasi dan penyanderaan.
Para awak media diharapkan bisa menghasilkan liputan yang memberi visibilitas lebih besar terhadap kontribusi Indonesia dalam perdamaian dunia, sekaligus menerapkan prinsip jurnalisme yang peka terhadap konflik dan menjunjung tinggi etika.
Baca juga: Guterres Tekankan Peran Penting Operasi Penjaga Perdamaian PBB
Baca juga: TNI-Polri disebut tempati peringkat 5 pasukan penjaga perdamaian dunia
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Niat Shalat Jumat, Arab dan latin beserta artinya
- 29 Agustus 2024
Cara mudah login WhatsApp Web
- 3 Juli 2024
Biaya membuat paspor
- 10 Juli 2024
Daftar 21 pasal yang diubah dalam UU Cipta Kerja
- 1 November 2024
Apakah main saham haram dalam Islam?
- 8 Agustus 2024
Bacaan sholat dan panduan lengkap urutannya
- 26 Agustus 2024
Pengertian dan fungsi Danantara hingga manfaatnya untuk Indonesia
- 26 Februari 2025
Siaran langsung Indonesia vs China dapat disaksikan di sini
- 14 Oktober 2024