Bulog Manokwari dapat kuota 1.250 ton SPHP

Bulog Manokwari dapat kuota 1.250 ton SPHP

  • Jumat, 14 Maret 2025 19:36 WIB
  • waktu baca 2 menit
Bulog Manokwari dapat kuota 1.250 ton SPHP
Kepala Bulog Manokwari Sheika Irawaty (ANTARA/Ali Nur Ichsan)

Manokwari (ANTARA) – Perum Bulog Cabang Manokwari Papua Barat mendapatkan kuota untuk menyalurkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) 1.250 ton selama Maret 2025.

Kepala Bulog Manokwari Sheika Irawaty di Manokwari, Jumat mengatakan bahwa Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI kembali “membuka kran” untuk penjualan beras SPHP untuk mengantisipasi kebutuhan beras warga selama Ramadhan 2025.

“Penjualan SPHP dihentikan pada 7 Februari, kemudian dibuka lagi sejak 28 Februari 2025 untuk pemenuhan kebutuhan beras masyarakat,” ujarnya.

Ia mengatakan jika penjualan beras SPHP digunakan untuk pemenuhan kebutuhan operasi pasar (OP) atau pasar murah dan memenuhi kebutuhan beras para mitra dan pengecer.

Guna memenuhi OP, Bulog Manokwari bekerja sama dengan berbagai pihak, antara lain PT Pos, Bank Indonesia (BI) Papua Barat, Tim Inflasi Daerah (TPID) maupun Balai Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Papua Barat.

Baik OP maupun penjualan di mitra atau pengecer, beras SPHP hanya bisa dijual langsung ke konsumen dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp13.500 per kg atau Rp67.500 untuk kemasan 5 kg.

“Dalam memenuhi OP berapapun kebutuhan mereka akan kita penuhi. Sedangkan untuk mitra atau pengecer kita batasi dalam satu minggu maksimal membeli 2 ton,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa setelah beras SPHP sudah bisa kembali dijual sejak 28 Februari saat ini capaian penjualan beras SPHP hingga 13 Maret sudah sebesar 108 ton.

Dengan seringnya OP di Manokwari, saat ini beras sudah mulai berlimpah di Manokwari, hal tersebut terlihat dari indikasi pengecer sudah mengurangi pembelian beras SPHP. Bahkan hanya satu retail besar di Manokwari yang mengambil beras SPHP.

Ia menambahkan, saat ini stok beras yang berada di gudang Bulog Manokwari berjumlah 1.200 ton ditambah dengan 2.000 ton beras yang masih dalam perjalanan.

“Berdasarkan agenda sementara dari Bapanas, penjualan beras SPHP hanya dijadwalkan sampai akhir Maret 2025. Untuk selanjutnya apakah akan dihentikan lagi atau dilanjutkan, kita belum mendapat info lanjutan,” katanya.

Baca juga: Bapanas: Beras SPHP disalurkan di operasi pasar demi stabilitas harga

Pewarta: Ali Nur Ichsan
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Prabowo Tinjau Jembatan Bailey dan Pengungsi di Sumut

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertolak ke wilayah terdampak bencana Sumatera hari ini, Rabu, 31 Desember 2025. Prabowo bersama rombongan terbatas mendarat di Bandar Udara Raja Sisingamangaraja XII, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi…

    Pria di Lampung Bakar Rumah dan Mobil Istri Siri gegara Dituduh Selingkuh

    Jakarta – Pria di Kota Metro, Provinsi Lampung, bernama Endang Sanjaya (48), ditangkap polisi karena membakar rumah dan mobil istri sirinya. Aksi itu dilakukan pelaku karena kesal dituduh korban selingkuh…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *