
BMKG Yogyakarta imbau warga waspadai cuaca ekstrem akibat “shearline”
- Minggu, 9 Maret 2025 13:37 WIB
- waktu baca 2 menit

Yogyakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mengimbau masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem akibat fenomena shearline atau belokan angin yang terpantau di sebagian besar wilayah Jawa, termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta Warjono saat dikonfirmasi di Yogyakarta, Minggu, menyebut cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat diperkirakan terjadi mulai 9 hingga 11 Maret 2025.
“Masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada periode tiga hari ke depan,” ujar dia.
Baca juga: DIY kembali perpanjang status siaga darurat bencana hingga 3 Maret
Kondisi cuaca tersebut, lanjut Warjono, berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang, ataupun sambaran petir, terutama bagi masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana.
Selain shearline, munculnya Bibit Siklonik 90B di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera dan Pola Siklonik di sekitar Perairan Barat Daya Sumatera turut memengaruhi pembentukan awan hujan di wilayah DIY.
Warjono menyebut profil vertikal kelembaban udara terkini wilayah DIY pada ketinggian 1,5 – 5,0 kilometer (km) (level 850 – 500 mb) cukup basah sebesar 60 – 90 persen, sehingga masih berpotensi meningkatkan peluang pertumbuhan awan hujan.
Pada 9 Maret, BMKG memprakirakan potensi hujan sedang hingga lebat terjadi di Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul bagian utara, Kulon Progo, dan Gunungkidul bagian utara hingga tengah.
Pada 10 Maret, hujan sedang-lebat berpotensi turun di Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul bagian utara, Kulon Progo bagian utara, dan Gunungkidul bagian utara hingga tengah.
Sementara itu, pada 11 Maret, hujan sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul bagian utara hingga tengah, Kulon Progo, dan Gunungkidul.
Sebelumnya, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali memperpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi yang berakhir pada 3 Maret 2025, berlanjut hingga 8 April 2025.
Baca juga: BMKG minta warga DIY waspadai hujan lebat disertai angin kencang
Baca juga: BMKG: Waspada hujan lebat disertai angin kencang di DIY hingga sepekan
Menurut Kepala Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmad, langkah antisipasi telah disiapkan terkait potensi banjir, tanah longsor, dan lahar hujan akibat curah hujan tinggi.
Beberapa kawasan yang menjadi perhatian utama adalah kawasan sungai yang berhulu di Gunung Merapi, antara lain Kali Gendol, Kali Krasak, Kali Kuning, Kali Opak, Kali Code, serta Gajah Wong.
Sejumlah sungai itu, menurut Noviar, berpotensi mengalami peningkatan debit air yang signifikan, sehingga berisiko menyebabkan banjir dan lahar hujan.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Tren kasus DBD di Jakbar naik drastis dua bulan terakhir
- Kemarin 15:28
Rekomendasi lain
Menonton film porno dosa? Ini hukumnya dalam Islam
- 21 September 2024
Kumpulan doa memohon rezeki dan kekayaan
- 18 Juli 2024
Lirik lagu Juicy Luicy – “Lampu Kuning”
- 13 September 2024
Mau liburan ke Eropa? Ini cara dan biaya pengajuan Visa Schengen
- 25 Oktober 2024
Rekrutmen PPPK 2024 dibuka, apa saja persyaratan daftarnya?
- 2 September 2024
Daftar obat tradisional yang dilarang BPOM 2024
- 31 Juli 2024
Segini besaran UMR Jabodetabek 2025, rata-rata tembus Rp5 juta
- 30 Desember 2024