Irak teken kesepakatan dengan China dan UEA mengembangkan ladang migas

featured image

Salah satu penyebab utama krisis listrik (di Irak) adalah kekurangan bahan bakar.

Baghdad (Redaksi Pos) – Irak pada Selasa (21/2) menandatangani kesepakatan dengan dua perusahaan China dan satu perusahaan Uni Emirat Arab (UEA), untuk mengembangkan enam ladang minyak dan gas sebagai bagian dari upayanya meningkatkan produksi gas alam yang sangat dibutuhkan untuk pembangkit listrik.

Selama upacara penandatanganan di Kementerian Perminyakan Irak di Baghdad, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia’ al-Sudani mengucapkan selamat kepada semua pihak atas penandatanganan kontrak untuk lelang energi kelima yang diadakan pada tahun 2018, lapor TV resmi Irak.

“Reformasi di sektor minyak adalah investasi optimum untuk kekayaan minyak, dan masuknya Irak ke pasar gas world adalah opsi yang telah kami rencanakan dan akan kami terapkan,” kata al-Sudani.

“Salah satu penyebab utama krisis listrik (di Irak) adalah kekurangan bahan bakar. Kami akan mencapai swasembada gas dalam waktu tiga tahun untuk memenuhi semua kebutuhan kami,” katanya pula.

Pada April 2018, Irak mengadakan lelang dalam babak penawaran untuk izin eksplorasi dan pengeboran minyak dan gas di enam blok di Irak timur dan selatan. Sebuah perusahaan minyak UEA dan dua perusahaan minyak China memenangkan penawaran dan diberikan lisensi.

Setelah memperoleh izin, kementerian menandatangani dua kontrak awal dengan perusahaan Geo-Jade Petroleum China untuk mengembangkan blok Naft Khana di provinsi timur Diyala dan Huwieza di provinsi tenggara Maysan.

Irak juga menandatangani kontrak awal dengan perusahaan China lainnya, United Vitality Neighborhood (UEG), untuk mengembangkan blok al-Sindibad di provinsi selatan Basra.

Selain itu, kementerian menandatangani tiga kontrak awal dengan perusahaan Crescent Petroleum UEA untuk mengembangkan tiga blok di Kilabat-Gumar dan Khashim al-Hmer-Injana di Provinsi Diyala timur Irak, dan Khudhr al-Maa di provinsi selatan Basra.

Lelang 2018 adalah yang kelima di negara itu sejak Irak membuka sektor minyak dan gasnya untuk investasi asing pada 2009.

Irak, anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), memiliki lebih dari 145 miliar barel cadangan minyak terbukti dan 132 triliun kaki kubik cadangan gas alam terbukti.

Perekonomian Irak sangat bergantung pada ekspor minyak mentah, yang menyumbang lebih dari 90 persen pendapatan negara.

Baca juga: Irak tawarkan blok migas ke Pertamina

Baca juga: Pertamina: akuisisi blok tunggu persetujuan pemerintah Oman

Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Budisantoso Budiman

COPYRIGHT © Redaksi Pos 2023

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *