Pujian Jusuf Kalla Untuk Sang Duta Besar Sawit – InfoSAWIT

featured image

InhuPost, JAKARTA – Setelah malang melintang puluhan tahun di dunia perkelapasawitan nasional dan global, Derom Bangun menyusun pengalaman serta cerita kehidupannya ke dalam sebuah buku. Buku yang berjudul Memoar Duta Besar Sawit Indonesia itu telah diluncurkan tujuh tahun silam tepatnya pada 27 September 2010 lalu di Balai Kartini, Jakarta Selatan.

Penelusuran InhuPost, belum lama ini, ada yang menarik lRedaksi Posn ada testimoni dari Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dimana dalam buku itu Jusuf Kalla menuturkan dirinya sudah lama mengenal Derom Bangun ketika masih menjabat Menteri Perdagangan. Waktu itu, Kalla menunjuk Derom Bangun supaya menyelesaikan masalah tercemarnya ekspor minyak sawit Indonesia oleh portray voltaic, sehingga pemerintah Belanda menghentikan sementara impor CPO dari Indonesia. ”Jadi saya pilih Derom karena banyak bicara dalam pertemuan dan paham kelapa sawit dari a sampai z. Dan saya yakin beliau ini pintar,” ujar Kalla.

Lebih lanjut Jusuf Kalla berpendapat bahwa buku ini menceritakan perjalanan Derom Bangun dalam tiga bidang. Pertama, Derom Bangun sebagai pengusaha kelapa sawit; kedua, peranannya dalam asosiasi industri kelapa sawit nasional dan dunia. Terakhir, dalam buku ini juga menggambarkan gagasan Derom Bangun untuk memajukan industri sawit nasional.

BACA JUGA: Terapkan Praktik Sawit Berkelanjutan, Petani pun Turut Menurunkan Emisi Karbon

“Kelebihan buku ini tidak sekadar biografi semata, melainkan sebuah catatan pengalaman dari seseorang yang konsisten dan fokus menjalani satu bidang. Jadi buku ini layaknya guru di mana kita dapat mengetahui bagaimana industri sawit itu berkembang di Indonesia,” tutur Kalla.

Dalam kata pengantar di buku, Derom Bangun mengungkapkan penulisan buku ini karena dorongan teman serta ada keyakinan dalam dirinya untuk berbagi pengalaman unik dan panjang di sektor industri minyak sawit. Walaupun demikian, ujarnya, buku ini dibuat supaya tidak menjemukan maka ada beberapa bagian tulisan yang sifatnya ringan dan serius.

“Tetapi layaknya memoar, saya juga menuliskan cerita mengenai kehidupan keluarga dan anak-anak. Dapat dikatakan, buku ini bagian dari rekaman perjalanan hidup,” papar Derom.

BACA JUGA: Rantai Pasok Minyak Sawit Masih Dihadapkan Beragam Kendala

Sebutan Duta Besar Sawit Indonesia atau Mister Sawit Indonesia kiranya pantas  disandang Derom Bangun. Tentu saja, panggilan ini merujuk kepada kiprah dan kontribusinya terhadap perkembangan industri kelapa sawit Indonesia.

Seperti paparan mantan Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Achmad Mangga Barani yang mengakui kepiawaian Derom Bangun dalam berdiplomasi untuk membela kepentingan kelapa sawit Indonesia. Itu sebabnya, pantaslah kalau Derom menyandang julukan Duta Besar Keliling Kelapa Sawit. (T1)

Dibaca : 171

Dapatkan exchange berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – Files Update”, caranya klik hyperlink InhuPost-Files Update, kemudian be a part of. Anda harus set up aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *