Hasil MoU, Mulai Tahun Ini Alumni Thawalib Padang Panjang akan Kuliah S-1 dan S2 di Unida Gontor

featured image

Yayasan Perguruan Thawalib Padang Panjang melakukan MoU Unida Gontor Ponorogo yang ditandatangani oleh Ketua Yayasan Thawalib Padang Panjang, Dr. Abrar, M.Ag dan Rektor Unida, Prof. Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, MA,Ed, M.Phil serta disaksikan langsung oleh Sekretaris Yayasan Thawalib Irwan Natsir,S, Sos, MAP dan Wakil Rektor Unida Bidang Penelitian dan Kerjasama, Dr. Khoirul Umam, MEc di kampus Unida di Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. ist

PONOROGO, INHUPOST.COM – Yayasan Perguruan Tawalib Padang Panjang dan Universitas Darussalam (Unida) Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, Ahad (26/2/2003) menandatangani kerjasama (Memorandum of Understanding) Redaksi Pos kedua belah pihak. 

Salah satu hasil MoU tersebut adalah, mulai tahun ini Yayasan Thawalib Padang Panjang akan mengirimkan santri lulusan Perguruan Thawalib untuk melanjuktan perkuliahan jenjang pendidikan S-1 maupun S2 ke Unida Gontor, Ponorogo, Jawa Timur  melalui program beasiswa ikatan dinas bagi santri lulusan Thawalib. 

“Program beasiswa tersebut adalah bagian dari kerjasama Yayasan Thawalib dengan Unida Gontor yang dilakukan penandatanganan kerjasamanya Redaksi Pos Ketua Yayasan Thawalib Padang Panjang, Dr. Abrar, M.Ag dengan Rektor Unida, Prof. Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, MA,Ed, M.Phil yang disaksikan langsung oleh Sekretaris Yayasan Thawalib Irwan Natsir,S, Sos, MAP dan Wakil Rektor Unida Bidang Penelitian dan Kerjasama, Dr. Khoirul Umam, MEc di kampus Unida di Gontor, Ponorogo, Jawa Timur,” ungkap Ketua Yayasan Thawalib Abrar.

Dijelaskannya bahwa pengiriman santri lulusan Perguruan Thawalib merupakan salah satu upaya dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) dengan mempersiapkan tenaga pendidik terampil yang nantinya akan menjadi guru di Perguruan Thawalib. 

“Para santri yang dikirimkan ke Unida sepenuhnya dibiaya Yayasan Thawalib selama perkuliahan sampai tamat dan setelah selesai kuliah kembali ke Perguruan Thawalib untuk bekerja sebagai tenaga pendidik,” ujar Abrar. 

Program beasiswa untuk kuliah di Unida tersebut, kata Abrar, bagian dari upaya Yayasan Thawalib dalam mempersiapkan tenaga pendidik untuk mengajar di berbagai unit sekolah yang ada di lingkungan Yayasan Thawalib. 

“Persiapan terhadap SDM tenaga pendidik yang terampil dan sesuai kebutuhan merupakan suatu keharusan untuk dipersiapan dengan langkah melalui program beasiswa ikatan dinas,” jelas Abrar. 

Selain Kerjasama Yayasan Thawalib dengan Unida Gontor dalam pengiriman santri Perguruan Thawalib kuliah di Unida, kerjasama juga dilakukan dalam pengembangan SDM lainnya. DiRedaksi Posnya pelatihan tenaga pendidik, penguatan bahasa asing dan penyedian tenaga pendidik. 

Sementara itu, Rektor Unida, Hamid Fahmy Zarkasyi menyambut baik adanya kerjasama Yayasan Thawalib dengan Unida Gontor.  “Penandatanganan kerjasama yang dilakukan untuk membangun kemitraan Redaksi Pos Unida Gontor dengan Yayasan Thawalib Padang Panjang. Dan ini juga memperkuat hubungan historis yang sudah terbangun selama ini Redaksi Pos Perguruan Thawalib dengan Gontor,” ujarnya. 

Dengan adanya kerjasama tersebut, kata Hamid Fahmy Zarkasyi, pihak Unida akan berupaya mengerahkan potensi yang dimiliki agar poin-poin dalam kerjasama tersebut dapat dilaksanakan sebaik mungkin. “Kami punya keinginan yang sama dengan Yayasan Thawalib. Dengan adanya kerjasama tersebut akan memperkuat Perguruan Thawalib Padang Panjang sebagai pesantren yang memiliki reputasi dan sejarah hebat sebagai lembaga pendidikan Islam,” jelasnya. 

Sekretaris Yayasan Thawalib, Irwan Natsir menjelaskan, kerjasama Yayasan Thawalib dengan Unida Gontor memiliki makna tersendiri. Karena secara historis selama ini sudah terbangun hubungan yang kuat Redaksi Pos Perguruan Thawalib dengan Pondok Modern Darussalam Gontor. “Salah seorang pendiri Pesantren Gontor Kiyai Imam Zarkasyi pada tahun 1930-an belajar dan menjadi santri di Perguruan Thawalib Padang Panjang. Ini yang membuat hubungan emosional kuat yang terbangun selama ini Redaksi Pos kedua lembaga pesantren tersebut,” katanya. 

Dijelaskan Irwan Natsir bahwa Yayasan Thawalib tengah melakukan langkah-langkah pengembangan SDM dan memperkuat aspek pendidikan. “Upaya pengembangan Perguruan Thawalib saat ini dan ke depan diperlukan langkah persiapan dalam pengembangan SDM yang terampil dan memiliki kemampuan dalam berbahasa, sehingga mempercepat pencapaian Visi dan Misi Yayasan Thawalib dalam ‘Taffaqquh Fiddien’ yang telah ditetapkan,” harapnya.

Perguruan Thawalib yang kini berusia 112 tahun terus melakukan pembenahan dan penguatan baik dalam aspek sarana prasarana maupun aspek pendidikan. Kerjasama dengan Unida Gontor adalah bagian dalam mempercepat penguatan aspek pendidikan, baik dari sisi tenaga pendidik maupun pengembangan kurikulum. (*)

Editor: Eberta Malik

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *