Pengusiran Nenek Elina, Eri Cahyadi Bentuk Satgas Antipreman

WALI Kota Surabaya Eri Cahyadi buka suara ihwal insiden anggota kelompok massa yang mengusir paksa seorang warga dari rumahnya, Elina Widjajanti. Eri menyatakan bahwa kejadian itu telah ditangani Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim).

Eri mengatakan bahwa dirinya juga akan mengawal kasus pengusiran tersebut. Sebab, kasus tersebut berkaitan dengan keamanan warga Surabaya.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

“Kejadian ini sudah ditangani Polda. Nanti saya juga akan ke Polda agar menjadi atensi dan masalah ini cepat selesai,” kata Eri lewat keterangannya, Sabtu 27 Desember 2025.

Akibat kasus ini, Eri berencana membentuk Satgas Antipremanisme. Terlebih, pengusiran ini diduga melibatkan kelompok massa dari sebuah organisasi masyarakat (ormas).

“Kemarin kejadian ini viral karena dilakukan oleh ormas, maka akan kami bentuk Satgas Antipreman yang melibatkan TNI, Polri, dan seluruh suku di Surabaya,” ucapnya.

Sebelumnya, beredar sebuah video yang menunjukkan bahwa Elina diusir paksa oleh kelompok massa dari rumahnya di kawasan Lontar, Surabaya. Perempuan 80 tahun itu terlihat tak berdaya saat tubuhnya ditarik oleh beberapa orang.

Kuasa hukum Elina, Wellem Mintarja menyatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada 6 Agustus 2025. Sekitar 30 orang diduga melakukan pengusiran secara paksa dan eksekusi rumah Elina hingga rata dengan tanah.

“Mereka melakukan eksekusi tanpa adanya putusan pengadilan,” kata Wellem.

Sementara itu, kasus ini juga menjadi perhatian Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji. Dia menjelaskan bahwa pengusiran paksa oleh sekelompok massa itu bermula dari perintah bernama Samuel Ardi Kristanto yang mengaku telah membeli rumah Elina sejak 2014. 

Armuji menduga, peristiwa tersebut berkaitan dengan konflik warisan. Dia juga menyayangkan bahwa RT/RW setempat tidak merespon saat ada pengusiran paksa dan eksekusi tersebut.

“Meratakan bangunan itu kan enggak cukup sehari. Artinya, tidak ada upaya penghalangan dari RT/RW setempat,” paparnya.

  • Related Posts

    NU Gelar Istighosah Akhir Tahun untuk Keselamatan Bangsa & Korban Bencana

    Jakarta – Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan Doa bersama Satu NU, Satu Bangsa yang berlangsung khidmat. Menurutnya, acara ini menjadi momentum refleksi akhir tahun sekaligus…

    Pesan Kapolri Kepada Buruh Saat Peletakan Batu Pertama Museum Marsinah

    Nganjuk – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri prosesi peletakan batu pertama pembangunan Rumah Singgah atau Museum Pahlawan Nasional Marsinah di Nganjuk, Jawa Timur. Dalam kesempatan tersebut, Jenderal Sigit menyampaikan…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *