PANGLIMA TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan satuan TNI sedang membangun 32 jembatan bailey di tiga provinsi yang aksesnya terputus akibat bencana Sumatera. Agus mengatakan puluhan jembatan bailey yang dibangun antara lain di Aceh sebanyak 7 unit dan dalam tahap pemasangan.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Adapun jembatan di Desa Teupin Reudeup sudah 99 persen, dan jembatan Teupin Mane sudah rampung dan bisa dimanfaatkan masyarakat. “Kemudian, jembatan Kuta Blang 60 persen, jembatan Jerata sedang tahap pemasangan. Kemudian jembatan Alue Kulus, jembatan Enang-Enang, jembatan Weh Pase,” kata Agus Subiyanto di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, 19 Desember 2025.
Kemudian 11 unit jembatan dalam tahap persiapan pemasangan. Rencananya, jembatan ini Weh Ni Rongka, Jeumpa, Beutong Ateh Lampahan, Titik Merah, Bluka Teubai, Timang Gajah, Jamur Ujung, Lenang, Mambong, dan Jambo Mesjid.
Sementara di Sumatera Utara, TNI memasang tiga jembatan bailey, yakni Jembatan Anggoli Sibangun dan Jembatan Garoga Tapanuli Selatan. Adapun Jembatan Hamparan Perak saat ini dalam proses pembangunan.
Kemudian di Sumatera Barat, ada 11 jembatan bailey yang dibangun. Dari 11 unit, jembatan yang sudah selesai, yakni Jembatan Sikabau Pasaman Barat, Jembatan Bawah Gubang, Jembatan Supayung, dan Jembatan Padang Mantuang. “Sisanya masih dalam proses pembangunan,” kata Agus.
Sebanyak tujuh unit jembatan yang masih dibangun antara lain di Limo Limo, Aia Taganang, Kelok Labu, Sungai Lasi, Sei Rangeh, Bayua Tanjung Raya, Durian Kilangan Roja, dan Muaro Busuk.
Agus mengatakan jumlah personel TNI yang dikerahkan saat ini 36.636 personel. Namun personel ini akan ditambah dalam tahap rekonstruksi dan rehabilitas dari batalion zeni, teritorial pembangunan, dan tenaga kesehatan.
Agus mengatakan personel tambahan akan bekerja membangun hunian sementara dan tetap, pembersihan lumpur dan kayu, serta normalisasi jalan. Mereka juga akan mendistribusikan logistik dan pelayanan kesehatan, termasuk pemulihan trauma dan penyediaannair bersih.
Kemudian alat utama sistem persenjataan yang dikerahkan berjumlah 84 unit. Agus mengatakan alutsista ini akan melanjutkan dukungan logistik dengan cara air landing dan airdrop setiap hari. Kemudian alutsista akan membawa peralatan PLN dan bahan bakar minyak, membawa tambahan kendaraan kesehatan dan dapur lapangan, membawa tim tenaga kesehatan dan alat berat, dan membawa beras.
“Logistik yang sudah didistribusi sejumlah 2.428 ton yang melalui angkutan udara, melalui airdrop, melalui KRI, melalui kapal ADRI, dan bantuan melalui jalur darat,” ujar Panglima TNI.






