Hari Disabilitas Internasional 2025, Fatma Saifullah Yusuf Lihat Besarnya Bakat Difabel

INFO TEMPO – Fatma Saifullah Yusuf, Ketua Bidang 3 Solidaritas Perempuan untuk Indonesia (Seruni), menilai penyandang disabilitas di Indonesia memiliki banyak potensi. Prospek itu terlihat dari keberhasilan rangkaian acara Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2025 di FX Sudirman, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Acara tersebut telah usai. Fatma yang juga menjabat sebagai Penasihat I DWP Kemensos telah menutup acara tersebut pada Ahad, 7 Desember 2025, didampingi Penasihat II DWP Kemensos Intan Agus Jabo Priyono.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

“Alhamdulillah ternyata banyak sekali saudara-saudara atau anak-anak kita yang memiliki banyak sekali potensi atau bakat luar biasa, apalagi kalau bakat itu dikolaborasikan dengan teman-teman yang profesional,” ucap Fatma dalam keterangan terbaru, Rabu, 17 Desember 2025.

Selama HDI turut digelar bazar yang menampilkan beragam produk hasil kurasi selama tiga bulan. Fatmah turut mengurasi 89 komunitas atau organisasi disabilitas didukung oleh Direktorat Rehabilitasi Penyandang Disabilitas dan Sentra Kemensos. “Bazar ini benar-benar kami persiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Kami juga sudah mengkurasi produk teman-teman difabel dan kelompok rentan di seluruh Indonesia,” katanya.

Selain kurasi, Fatma juga memberikan beberapa pelatihan dengan para profesional di beberapa Sentra Kemensos, mulai dari membatik, melukis di atas kain, menjagit, merajut, membuat handicraft, merangkai asesoris, dan sebagainya.

Bazar itu pun mendapat apresiasi masyarakat yang berkunjung. Banyak yang membeli hasil karya para disabilitas, mendorong semangat Fatma menggelar kegiatan serupa. “Kami berencana ingin mengadakan sebuah karya yang lain lagi namanya Difable Craft di tahun 2026. Mudah-mudahan terlaksana,” harapnya.

Ia mengungkapkan alasan penyelenggaraan HDI 2025 di mal agar masyarakat lebih mengenal penyandang disabilitas yang ada di sekitar, dan mengetahui bahwa mereka juga bisa memproduksi sesuatu yang patut dihargai.

“Dan ternyata anak-anak kita penyandang disabilitas ini banyak yang berbakat, apalagi jika diberi kesempatan dan ruang atau wadah. Ada yang bisa melukis, menjahit, merajut, membatik dan sebagainya. Kalau sering berlatih dan diberi wadah kan anak-anak jadi terlatih, produk yang di hasilkan jadi lebih bagus apalagi kalau dikolaborasikan dengan tim profesional atau non difabel lainnya,” katanya.

Fatma menambahkan, saat ini Kemensos juga telah bekerja sama dengan London School Beyond Academy (LSBA). Di LSBA anak-anak berkebutuhan khusus dilatih dibidang kuliner. “Nantinya akan diaplikasikan di lobi Kemensos. Kalau sukses, seluruh sentra juga bisa mengikuti,” tuturnya.

Rangkaian kegiatan HDI 2025 dilaksanakan selama 3-7 Desember 2025 di FX Sudirman dengan tema “Setara Berkarya, Berdaya tanpa Batas”. Kegiatan diisi dengan workshop, talkshow, bazar produk disabilitas, hingga panggung penampilan bakat anak-anak disabilitas. Acara puncak dimerihakan dengan Funwalk bersama 5.000 penyandang disabilitas di Bundaran HI Jakarta. (*)

  • Related Posts

    Mardani PKS Dukung Usulan Pembentukan Provinsi Baru di Papua: Harus Matang

    Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menerima aspirasi dari para bupati di Papua, salah satunya muncul usulan pembentukan provinsi baru khususnya berbasis wilayah dan kebudayaan Saireri. Anggota Komisi II DPR yang…

    Pria di Deli Serdang Babak Belur Diamuk Massa Usai Dituduh Hendak Culik Anak

    Jakarta – Pria berinisial MAP (19) babak belur diamuk massa setelah diduga hendak menculik dua anak di Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Setelah diselidiki polisi, ternyata…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *