MANTAN gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, berharap pemerintah semakin terlibat dalam penanganan bencana. Khususnya di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang terdampak banjir dan longsor sejak akhir November lalu.
Anies menilai saat ini ada sejumlah prioritas dalam penanganan bencana di ketiga provinsi tersebut. Prioritas itu, kata dia, termasuk keselamatan para korban bencana.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Selain itu, dia menyebut negara juga harus semakin terlibat menghadapi bencana. “Kemudian negara juga semakin intensif keterlibatannya supaya rakyat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Provinsi Sumatera Utara, dan Provinsi Sumatera Barat yang hari-hari ini masih mengalami penderitaan bisa teringankan,” kata dia di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Rabu, 17 Desember 2025.
Selain mendorong pemerintah semakin terlibat, Anies juga mengajak agar masyarakat tetap saling membantu dalam penanganan bencana. “Mari kita saling dukung. Warga bantu warga,” tutur mantan kandidat presiden di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 ini.
Masyarakat dan pemerintah, kata dia, harus fokus mengusahakan keselamatan korban terdampak bencana. Khususnya untuk memastikan ketersediaan kebutuhan-kebutuhan pokok seperti makanan, minuman, pakaian, hunian, hingga kesehatan. “Agar itu tersedia sesegera mungkin untuk semua yang terdampak,” ucapnya.
Anies menyampaikan pesannya itu dalam acara peluncuran kartu tanda anggota (KTA) organisasi masyarakat atau ormas Gerakan Masyarat. Ormas ini sebelumnya dibentuk oleh para relawan pendukung Anies dan mulai membuka pendaftaran keanggotaan untuk umum mulai 17 Desember ini.
Dalam acara peluncuran KTA, Anies berharap Gerakan Rakyat bisa ikut berkontribusi dalam menjaga hutan-hutan Indonesia. Salah satunya agar Indonesia tidak lagi rentan terhadap bencana hidrometeorologi. “Kami memimpikan Indonesia yang lebih adil, Indonesia yang lebih mensejahterakan, Indonesia lebih setara, dan Indonesia yang hutannya lebih hijau,” kata Anies.
Hingga Selasa, 16 Desember 2025, penanganan bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat memasuki pekan ketiga. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban jiwa akibat bencana tersebut telah melampaui 1.000 orang.
Berdasarkan data pada geoportal penanganan darurat banjir dan tanah longsor BNPB, hingga Selasa malam, 16 Desember 2025, tercatat sebanyak 1.050 orang meninggal dunia di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Jumlah tersebut masih berpotensi bertambah karena sekitar 200 orang hingga kini dilaporkan hilang.
Presiden Prabowo Subianto berencana segera membentuk badan atau satuan tugas (satgas) rehabilitasi dan rekonstruksi setelah bencana di Sumatera. Pemerintah juga akan membangun hunian sementara serta hunian tetap bagi warga terdampak.
Prabowo mengklaim situasi penanganan bencana masih terkendali. “Kami sudah kerahkan untuk penanganan. Ini tiga provinsi dari total 38 provinsi, jadi situasi terkendali. Saya monitor terus,” ujar Prabowo dalam sidang kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin sore, 15 Desember 2025.
Pilihan Editor: Sanksi buat Bupati Aceh Selatan yang ke Luar Negeri Saat Bencana






