PEMERINTAH Kota Bandung akhirnya memutuskan membongkar Teras Cihampelas yang dibangun di era Ridwan Kamil menjabat wali kota. “Akan dibongkar,” kata Wali Kota Bandung Muhammad Farhan di Gedung Sate, pada Rabu, 17 Desember 2025.
Farhan mengatakan, keputusan membongkar Teras Cihampelas tersebut setelah Pemerintah Kota Bandung mengupayakan pemanfaatannya. Setahun terakhir misalnya, pemerintah kota Bandung mengupayakan sejumlah program untuk memanfaatkan Teras Cihampelas.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
“Setelah diteliti selama berbulan-bulan, ketahuan, satu, penggunanya juga jarang. Kedua, terlalu besar juga anggaran kita untuk memaksimalkan sesuatu dari hasil percobaan kita selama berbulan-bulan. Ada juga kecurigaan, kekhawatiran, konstruksinya gak cukup kuat terhadap test-load,” kata dia.
Mantan presenter itu mengatakan, Pemerintah Kota Bandung akhirnya memutuskan melakukan test-load atau uji beban untuk mengukur kekuatan struktur konstruksi Teras Cihampelas. “Pemerintah Kota Bandung itu prinsipnya gini, semua fasilitas publik itu kemampuan daya tampung dan kapasitasnya itu harus 110 persen dari kapasitas. (Hasil test-load) sigana (sepertinya) di bawah 110 persen, ya enggak boleh,” kata dia.
Pemerintah Kota Bandung, kata dia, berencana memulai pembongkaran Teras Cihampelas tahun 2026. Farhan beralasan, masih ada sejumlah proses administrasi yang harus dilewati. “Ada beberapa masalah administraitf yang harus kita sampaikan. Satu, bahwa itu sudah terdaftar sebagai BMD (Barang Milik Daerah).Dua, ternyata belum punya PBG (Persetujuan Bangunan Gedung). Tiga, otomatis tidak punya SLF (Sertifikat Laik Fungsi). Jadi ti awal geus loba (dari awal sudah banyak) pelanggarannya, jadi ayeuna teh (sekarang) jangan sampai kita melakukan pembongkaran dengan pelanggaran oge (juga),” kata Farhan.
Farhan mengatakan, biaya pembongkarannya akan mengunakan APBD Kota Bandung. Soal besarnya biaya yang dibutuhkan, dia mengaku, belum tahu.
Farhan mengatakan, pembongkaran Teras Cihampelas tersebut akan dilakukan di bagian struktur mirip jembatan yang membentang di atas Jalan Cihampelas. Sementara tiang pancang penopangnya masih akan dibiarkan berdiri. “Kalau tiang segede gitu hese (susah), kayaknya yang dibongkar atasnya dulu,” kata dia.
Kendati demikian, Farhan mengatakan, masih mempertimbangkan untuk mendesain ulang konstruksi Teras Cihampelas. “Di redesign. Pokoknya mah tidak akan jadi seperit itu saja,” kata dia.
Terpisah, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengomentari persoalan Teras Cihampelas. “Kalau saya sih ke Pak Wali, sudah bongkar, enggak ada pilihan. Karena gini, kalau pun misalnya nanti dibikin lagi, di cat lagi, di atas di bikin jualan lagi, enggak akan lama bertahan,” kata dia di Gedung Sate, Bandung, Rabu, 17 Desember 2025.
Dedi Mulyadi mengatakan, sebagai warga yang memegang KTP Kota Bandung, ia menilai kehadiran Teras Cihampelas menjadi penahan perkembangan ekonomi di kawasan Cihampelas yang sudah mapan. “Cihampelas itu ekonominya sudah mapan. Ada hotel, Ciwalk, outlet-outlet rapi, dan resotran; ekonominya sudah dari dulu tumbuh. Justru dengan adanya Teras Cihampelas ini, mereka menjadi tidak kelihatan. Walau pun di cat kanan kiri berwarna tetap saja besi-besi itu menjadi penghalang pandangan dan membuat estetika menjadi rusak,” kata dia.






