Top Nasional: Buku Sejarah Diluncurkan hingga Aceh Surati Lembaga PBB

MENTERI Kebudayaan Fadli Zon akhirnya meluncurkan buku sejarah versi pemerintah ‘Sejarah Indonesia: Dinamika Kebangsaan dalam Arus Global’ di Plaza Insan Berprestasi, Jakarta, Ahad, 14 Desember 2025. Sejumlah akademisi dan organisasi masyarakat sipil sebelumnya mengkritik proyek penulisan sejarah ini.

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid, misalnya, berpendapat penulisan ulang sejarah oleh negara merupakan upaya rekonstruksi dengan tujuan kultus individu dan glorifikasi masa lalu yang berlebihan.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Peluncuran buku sejarah meski menuai kritik ini menyita perhatian pembaca Tempo. Selain itu, pemberitaan mengenai surat yang dikirimkan oleh Pemerintah Aceh ke lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai penanganan bencana banjir dan longsor juga banyak dibaca. Berikut tiga pemberitaan terpopuler di rubrik nasional Tempo hingga pagi ini, Senin, 15 Desember 2025:

Fadli Zon Resmikan Buku Sejarah Indonesia Meski Berpolemik

Menteri Fadli Zon mengakui rencana penulisan buku sejarah sempat ada polemik. Sejumlah masyarakat meminta proyek penulisan sejarah ulang ini dihentikan. Namun, Fadli mewajarkan masukan itu sebagai proses berdemokrasi.

“Sempat ada polemik untuk menghentikan penulis sejarah. Tapi itu wajar,” kata Fadli saat memberikan sambutan dipantau YouTube Kementerian Kebudayaan, Ahad 14 Desember 2025.

Fadli mengklaim buku ini sudah melalui proses penulisan yang ketat. Dirinya dan kementerian Kebudayaan mengklaim memfasilitasi 123 sejarawan untuk menulis buku ini.

“Jadi ini ditulis oleh ahlinya, sejawawan Indonesia. 123 sejarawan dari 34 perguruan tinggi Indonesia. Jadi ini bukan ditulis oleh saya,” ujar Fadli. 

Politikus Partai Gerindra ini mengatakan buku ini sebagai salah satu acuan dari masyarakat untuk melihat sejarah perjalanan bangsa. Dia mengklaim buku ini telah menerima masukan berbagai pihak dan sudah dilakukan diskusi publik dengan akademisi perguruan tinggi dan sejarawan. “Kami undang sejarawan untuk beri masukan. Di luar tim, kami harapkan ada masukan lain,” ujar Fadli. 

Baca berita selengkapnya di sini. 

Aceh Surati Lembaga PBB untuk Terlibat Pemulihan Setelah Bencana

Pemerintah Provinsi Aceh menyurati dua lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), United Nations Development Programme (UNDP) dan United Nations Children’s Fund (UNICEF), untuk ikut terlibat dalam penanganan pemulihan setelah bencana banjir dan longsor.

Juru Bicara Pemerintah Aceh Muhammad MTA mengatakan, pemerintah daerah mengambil inisiatif menghubungi lembaga internasional yang saat ini masih menjalankan program di Indonesia. “Iya benar, kita sudah surati UNDP dan UNICEF untuk ikut dalam pemulihan pascabencana,” kata Muhammad MTA saat dikonfirmasi, Ahad, 14 Desember 2025.

UNDP adalah lembaga yang berfokus kepada pembangunan negara, termasuk di dalamnya memberantas kemiskinan dan mengurangi ketimpangan. Sedangkan UNICEF berfokus pada kesejahteraan anak.

Menurut Muhammad, UNDP dan UNICEF merupakan lembaga resmi PBB yang telah lama bekerja sama dengan pemerintah Indonesia, termasuk di Aceh. UNICEF, kata dia, diketahui masih memiliki program yang berjalan di Aceh hingga awal 2026, sehingga dinilai relevan untuk dilibatkan dalam proses pemulihan setelah bencana.

Pemerintah Aceh berharap keterlibatan lembaga internasional tersebut dapat memperkuat upaya pemulihan, terutama pada sektor-sektor yang menjadi fokus kerja masing-masing lembaga. “Oleh sebab itu, lembaga-lembaga internasional yang saat ini masih eksis di Indonesia, kita ambil inisiatif sebagai pemerintah daerah untuk dapat terus berada di Aceh, terutama atas bencana saat ini,” ujar dia.

Baca berita selengkapnya di sini. 

Update Bencana Sumatera: Korban Meninggal 1.016 Jiwa, 624 Ribu Mengungsi

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban meninggal bencana Sumatera mencapai 1.016 jiwa per Ahad, 14 Desember 2025. Kepala Pusat Data Informasi dan Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan jumlah ini meningkat dibandingkan data sebelumnya yaitu 1.006 jiwa per Sabtu, 13 Desember 2025.

“Total korban meninggal 1.016 jiwa. Sebelumnya 1.006,” kata Abdul dalam konferensi pers BNPP, Ahad, 14 Desember 2025.

Rincinya, jumlah korban meninggal di Aceh sebanyak 424 jiwa, di Sumatera Utara sebanyak 349 jiwa, dan 243 jiwa di Sumatera Barat. Selama seminggu terakhir, korban meninggal bertambah 66 jiwa. Sementara itu, korban hilang sebanyak 212 orang per Ahad,. Jumlah ini berkurang dari 217 jiwa per Sabtu, 13 Desember 2025. Selama seminggu terakhir, korban hilang berkurang sebanyak 58 jiwa. 

Baca berita selengkapnya di sini. 

Hendrik Yaputra dan Dani Aswara berkontribusi dalam penulisan artikel ini
  • Related Posts

    UEA Beri Bantuan 30 Ton Beras untuk Korban Banjir ke Pemkot Medan

    Jakarta – Pemerintah Kota Medan menerima bantuan berupa 30 ton beras dari Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) untuk korban banjir. Bantuan tersebut berupa beras serta 300 paket masing-masing berupa sembako,…

    Pasar Induk Kramat Jati Kebakaran, Lalin Jalan Raya Bogor Macet

    Jakarta – Kebakaran melanda Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Imbasnya, lalu lintas menuju ke lokasi mengalami kemacetan. Pantauan detikcom, Senin (15/12/2025) pukul 09.10 WIB, kemacetan terjadi di Jalan Raya…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *