Jakarta –
Rafflesia hasseltii kembali menjadi sorotan setelah ditemukan mekar di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel). Temuan ini menarik perhatian karena jenis tersebut termasuk bunga langka yang keberadaannya terus dipantau oleh kalangan peneliti maupun pegiat konservasi.
Kemunculan Rafflesia hasseltii di wilayah tersebut semakin menegaskan pentingnya perlindungan habitat asli di kawasan hutan Sumatera. Untuk mengenal lebih lanjut, simak informasi mengenai bunga langka ini yang juga kerap dicari publik, terutama terkait ciri, status kelangkaan, dan persebarannya di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ciri Fisik dan Keunikan Rafflesia hasseltii
Merujuk penjelasan resmi Geopark Silokek Kabupaten Sijunjung, Rafflesia hasseltii merupakan salah satu jenis Rafflesia yang dikenal memiliki tampilan visual paling menarik. Warna tenda bunganya didominasi merah pekat dengan bercak putih berbentuk bulat yang tersebar pada bagian kelopak.
Struktur bunga ini terdiri dari lima lobus besar yang terbuka ketika mekar penuh. Pada bagian tengah terdapat ruang seperti mangkuk yang menjadi ciri khas genus Rafflesia. Diameter bunganya dapat mencapai ukuran cukup besar sehingga mudah menonjol di antara lantai hutan.
Geopark Silokek juga mencatat bahwa pola bercak putih pada kelopak menjadi karakter yang membedakan Rafflesia hasseltii dari jenis Rafflesia lainnya. Tampilan kontras warna merah dan putih itu membuat spesies ini sering disebut sebagai salah satu Rafflesia dengan nilai estetika tinggi.
Sebagai informasi, berikut taksonomi Rafflesia hasseltii:
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivision: Spermatophyta
Division: Magnoliophyta
Class: Magnoliopsida
Subclass: Rosidae
Order: Rafflesiales
Family: Rafflesiaceae
Genus: Rafflesia
Species: Rafflesia hasseltii
Habitat dan Persebaran Rafflesia hasseltii
Menurut data pada Geopark Silokek, Rafflesia hasseltii umumnya tumbuh di hutan tropis Sumatera. Tanaman ini bersifat parasit obligat yang hidup pada tumbuhan inang dari genus Tetrastigma. Keberadaan inang yang cocok menjadi faktor utama mengapa habitatnya sangat terbatas.
Persebarannya berada di wilayah dengan kelembapan tinggi dan tutupan hutan yang masih terjaga. Kawasan seperti Sijunjung, Bengkulu, dan sebagian Sumatera Selatan menjadi lokasi yang kerap menjadi situs tumbuhnya spesies ini.
Karena ketergantungannya pada kondisi hutan yang stabil, kerusakan habitat sangat berpengaruh terhadap peluang bunga ini untuk kembali mekar. Oleh sebab itu, setiap lokasi temuan biasanya dicatat sebagai titik penting konservasi.
Status Kelangkaan dan Upaya Perlindungan
Rafflesia hasseltii termasuk dalam kelompok tumbuhan langka yang mendapat perhatian khusus dari kalangan peneliti. Masih merujuk pada informasi Geopark Silokek, spesies ini berada dalam status terancam karena sulitnya proses regenerasi dan semakin menyempitnya habitat yang cocok.
Upaya perlindungan dilakukan dengan menjaga kawasan hutan yang menjadi lokasi tumbuhnya. Edukasi kepada masyarakat sekitar juga menjadi bagian penting agar lokasi kemunculan bunga tidak dirusak atau dijadikan objek wisata tanpa pengawasan.
Lembaga konservasi daerah kerap melakukan pendataan berkala pada titik temuan baru. Pemantauan dilakukan untuk memastikan kondisi lingkungan tetap mendukung pertumbuhan calon kuncup Rafflesia di masa mendatang.
(wia/imk)




