INFO NASIONAL – Kementerian Sosial melaksanakan Wisata Sejarah ke Monumen Palagan Lengkong Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Kamis, 13 November 2025. Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Pahlawan 2025.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul hadir di lokasi pada pukul 07.50 WIB dan menyapa sekitar 300-an peserta, terdiri dari pelajar SMA dan SMK di sekitar Jakarta, Tangerang, dan Tangerang Selatan. Termasuk di antaranya siswa dari empat Sekolah Rakyat yaitu SRMA 10 Jakarta Selatan, SRMA 9 Jakarta Timur, SRMP 6 Jakarta Timur, dan SRMA 33 Tangerang Selatan. Usai menyapa Gus Ipul melanjutkan dengan peletakan karangan bunga di depan monumen dan mendoakan arwah para pahlawan.
“Luar biasa ini anak-anak SMA, dari berbagai sekolah Jakarta maupun Tangerang, dan Tangerang Selatan, yang diajak melakukan wisata ziarah hari ini, dan kalian lah nanti yang akan menjadi pemimpin-pimpin di masa yang akan datang,” kata Gus Ipul.
Acara yang bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai kepahlawanan pada generasi muda ini semakin lengkap dengan kehadiran keluarga para pahlawan di tengah para siswa, seperti Cucu Bung Hatta, Cucu Jenderal Sudirman, Cucu Agus Salim, dan lainnya. “Beliau-beliau ini orang hebat, ayahnya, kakeknya pahlawan nasional, tapi tidak menonjolkan diri. Mereka berperan di bidang masing-masing, bekerja, berusaha untuk terus menyalakan api daripada semangat para pahlawan itu, inilah orang-orang hebat ya,” ujar Gus Ipul.
Para siswa diajak mengenal perjuangan para pahlawan dalam peristiwa yang disebut pertempuran lengkong, yaitu saat para taruna Akademi Militer Tangerang di bawah kepemimpinan Mayor Daan Mogot berusaha melucuti senjata dari pangkalan Jepang pada 25 Januari 1946.
“Hari ini kita berada di Palagan Lengkong, sebuah daerah yang menyimpan kisah keberanian dan kesetiaan. Palagan Lengkong menjadi saksi bahwa kemerdekaan tidak pernah datang sebagai hadiah, melainkan dipatri dengan darah para pemuda yang berani melawan takdir demi bangsanya,” kata dia.
Menurut Gus Ipul, terdapat beberapa nilai yang dapat diambil oleh generasi muda dari peristiwa Lengkong, pertama adalah kesabaran para pahlawan. “Di samping mereka pasti pemberani, penuh tanggung jawab, tapi kesabarannya ini yang luar biasa. Kesabaran untuk menunggu momentum. Kesabaran untuk mengatasi perbedaan,” ujar dia.
Nilai selanjutnya, para pahlawan berjuang untuk kepentingan bangsa, memikirkan kepentingan bangsa, bukan memikirkan kepentingan kelompok ataupun pribadi. “Yang dipikirkan adalah kemerdekaan Indonesia. Kemakmuran bangsa, itu yang dipikirkan oleh mereka, itu yang saya tangkap dari para putra-putri, cucu para pahlawan ini.”
Sementara itu, Ketua Himpunan Sahabat Sejarah 1945 Rani D. Soetrisno, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para siswa yang hadir dalam acara wisata sejarah ini. “Karena jarang ada generasi muda yang suka sejarah, kalau kalian suka, saya mengucapkan banyak terima kasih,” kata Rani.
Dia pun bercerita para pejuang dalam peristiwa Lengkong adalah para remaja yang usianya masih tergolong muda. Dia mengajak para siswa untuk ikut berjuang mengaja kesatuan Indonesia yang telah di perjuangkan oleh pahlawan.
“Jangan lupa bahwa yang berjuang adalah seusia kalian, tugas kalian sekarang adalah menjaga kedaulatan yang telah direbut dan ditegakkan oleh para pendahulu kita. Jangan lupa adik-adik, usia muda bukan berarti bukan berjuang, usia muda bukan berarti bukan tidak bisa menjadi pahlawan,” kata dia.
Dalam kegiatan ini, turut hadir Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Gubernur Banten Andra Soni, Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie, Ketua Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Meutia Farida Hatta Swasono, serta Pejabat Tinggi Madya Kemensos. (*)






