Jakarta –
Penasihat Fraksi Gerindra sekaligus Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rany Mauliani, menanggapi rencana kenaikan tarif TransJakarta. Rany menilai saat ini tarif TransJakarta perlu untuk disesuaikan.
“Kalau boleh saya berpendapat tarif TransJakarta juga perlu adanya penyesuaian dikarenakan terakhir keputusan tarif tersebut belum ada perubahan sejak tahun 2005,” kata Rany kepada wartawan, Rabu (12/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Rany mengatakan kenaikan tarif TransJakarta juga harus disesuaikan dengan kemampuan masyarakat. Menurutnya, tarif Rp 5.000 cukup ideal.
“Tarif TransJakarta ini kan satu harga untuk ke semua tujuan, rasanya angka Rp. 5000 masih sangat terjangkau bagi masyarakat para pengguna transportasi umum,” ujarnya.
“Apalagi ada beberapa kategori masyarakat yang mendapat potongan bahkan penggratisan, penyesuaian tarif ini perlu demi perbaikan pelayanan TransJakarta ke depannya,” sambung dia.
Masih Dikaji
Tarif bus Transjakarta (TransJ) direncanakan naik buntut pemotongan dana bagi hasil (DBH) oleh pemerintah pusat. Meski begitu, sampai saat ini belum ada kepastian tarif baru tersebut.
“Sesuai arahan beliau (Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung), untuk tarif belum ada kepastian, masih dalam kajian,” ujar Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta, Apriastini Bakti Bugiansri, kepada wartawan, Selasa (11/11/2025).
Saat ini, Transjakarta masih berkoordinasi dengan berbagai pihak. Sejumlah masukan dari Pemprov Jakarta hingga anggota DPRD Jakarta dipertimbangkan.
Apriastini pun tak bisa memastikan apakah ada penambahan fasilitas bila nanti tarif Transjakarta naik. Soal ini, kata Apriastini, masih dikaji lebih dalam.
“Masih dalam pembahasan juga,” sambungnya.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku bimbang dengan rencana menaikkan tarif bus Transjakarta (TransJ). Ia melihat pendapat publik terbelah dengan rencana tersebut.
“Tadi yang utama Rp 3.500-nya, cuma gubernurnya lagi bimbang,” kata Pramono saat sambutan di gedung Transjakarta, Jakarta Timur, Senin (10/11).
Pramono bingung lantaran ada pro-kontra di masyarakat terkait rencana kenaikan tarif bus TransJ. Menurutnya, reaksi publik betul-betul terbelah.
“Saya terus terang, sejak wacanakan naik atau nggak, memang benar-benar di ruang publik terbelah dan saya selalu terima masukan secara adil dan terbuka di medsos saya,” ucap dia.
(amw/eva)






