Kepala BPBD Belu NTT Ditemukan Tewas di Jurang, Sempat Pamit Beli Rokok

Jakarta

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD) Belu, Fransiskus Xaverius Asten, ditemukan tewas di salah jurang di wilayah Belu, NTT. Sebelum ditemukan tewas, korban sempat pamit dari rumahnya untuk membeli rokok.

Kasat Reskrim Polres Belu, AKP Rio Penggabean, mengatakan Fransiskus pamit dari rumahnya di Jalan Pemuda, RT 04, RW 02, Kelurahan Tulamalae, Kecamatan Atambua Barat, Belu, Jumat (7/11) sekitar pukul 18.55 Wita.

“Berdasarkan keterangan keluarga, korban pergi meninggalkan rumahnya untuk membeli rokok. Namun, tidak kembali sampai ditemukan telah meninggal dunia,” ujar Rio dilansir detikBali, Senin (9/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rio menuturkan jenazah Fransiskus awalnya ditemukan warga bernama Hubertus Lau di jurang Sabanese, Jalan Trans Timor kilometer 6, Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Belu, Minggu (9/11) sekitar pukul 10.00 Wita.

Namun, Rio tak berbicara banyak terkait penyebab kematian dan kondisi Fransiskus ketika ditemukan. Rio menegaskan kematian Fransiskus masih dalam penyelidikan. Polres Belu juga akan mengautopsi jenazah Fransiskus.

“Masih dalam penyelidikan. Akan dilakukan autopsi secepatnya, tetapi kami masih berkoordinasi dengan Polda NTT,” jelas Rio.

Baca selengkapnya di sini.

(rfs/rfs)

  • Related Posts

    Ada Proyek Galian, Lalin di Sekitar Tamini Square Arah TMII Padat

    Jakarta – Lalu lintas di sekitar lampu merah garuda Jl Raya Kalimalang, Jakarta Timur atau tepatnya dekat Tamini Square arah TMII tersendat. Hal itu akibat adanya proyek galian. “Imbas Galian…

    Pemenuhan Keterwakilan Perempuan Bisa Pulihkan Kepercayaan Publik kepada DPR

    DOSEN Hukum Tata Negara Universitas Indonesia, Titi Anggraini, mendesak Dewan Perwakilan Rakyat segera mengakomodasi putusan Mahkamah Konstitusi tentang keterwakilan perempuan di setiap alat kelengkapan dewan. Dalam putusan perkara Nomor 169/PUU-XXII/2024,…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *