GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung menjenguk beberapa korban ledakan di SMAN 72 Jakarta yang saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan itu, Pramono menyampaikan biaya pengobatan korban ledakan itu bakal ditanggung oleh pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
“Pokoknya semua korban (ledakan) di RS mana saja akan ditanggung oleh pemerintah DKI Jakarta sampai selesai,” ujarnya saat ditemui seusai menjenguk korban di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat, 7 November 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Pramono juga mengungkapkan kondisi terkini dari korban yang sedang dirawat di RS Islam Cempaka Putih. Dia menuturkan semua korban yang tadi diajak berbincang oleh Pramono dalam keadaan sadar. Namun, ada satu korban yang saat ini sedang bersiap untuk menjalani operasi. “Untuk detailnya biar kepolisian saja yang menyampaikan, ya,” ujar Gubernur Pramono.
Ledakan yang terjadi di masjid di SMAN 72, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, menjelang pelaksanaan salat Jumat di sekolah tersebut. “Saya perkirakan 10-15 orang siswa terkena dampak ledakan tersebut,” kata pengelola kantin sekolah Jhoni di Jakarta, Jumat, 7 November 2025 seperti dikutip dari Antara.
Dia mengungkapkan, ledakan besar itu mengejutkan dirinya yang baru saja menyelesaikan wudhu.”Saya lari menyelamatkan diri,” kata dia. Ia mengatakan jamaah yang ikut salat Jumat merupakan warga sekolah, seperti tenaga pendidik, siswa dan lainnya. Sementara, tidak ada orang dari luar lingkungan sekolah yang masuk. “Saya lihat banyak siswa terluka. Mereka langsung dibawa ke rumah sakit,” kata Jhoni.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Tempo di tempat kejadian perkara (TKP), akibat ledakan ini 8 orang yang berasal dari murid SMAN 72 Jakarta mengalami luka-luka. Polda Metro Jaya menurunkan Tim Penjinak Bom untuk menyelidiki penyebab ledakan yang membuat sejumlah siswa luka saat melaksanakan shalat Jumat di dalam sekolah tersebut. Sejumlah mobil tim penjinak bom terpantau bersiaga di depan sekolah, termasuk petugas gabungan bersenjata juga berjaga di sekolah tersebut.






