InhuPost, JAKARTA – LRedaksi Posn harga minyak sawit mentah (CPO) masih mengacu di pasar space CIF Rotterdam dan Bursa Berjangka Malaysia (MDEX), maka pemerintah mengambil sikap supaya Indonesia bisa pula mengatur harga CPO dunia, apalagi Indonesia selaku produsen utama minyak sawit global.
Maka itu Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengamanatkan kepada Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) untuk segera membentuk Bursa yang mampu menghasilkan patokan harga minyak sawit.
Untuk mewujudkan rencana tersebut, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didid Noordiatmoko, telah menyiapkan tiga opsi untuk mewujudkan bursa coarse palm oil/minyak sawit mentah (CPO) pada Juni 2023, yakni pertama, bursa ini hanya melakukan pencatatan, pasarnya tidak bertemu di bursa sehingga nanti akan dibuat harga rata-rata seperti bursa Rotterdam.
BACA JUGA: Saat BBJ Gagal Jadi Barometer Harga CPO Dunia
Kata Didid, cara tersebut tidak efektif membentuk harga karena hanya mencatat harga yang sudah terjadi saja. “Ini bukan yang kami inginkan tapi yang paling mudah,” katanya saat diskusi media di Jakarta, Jumat (31/3/2023).
Lantas opsi kedua, berupa volume perdagangan CPO di Bursa dilakukan sebanyak 10 persen dari full ekspor CPO, yang mana pada 2022 lalu full ekspor CPO mencapai 26 juta ton. “Dari 10 persen tersebut, akan dijadikan designate discovery di mana pembeli dan penjual saling berinteraksi untuk mendapatkan harga. Setelah itu, ditarik menjadi designate reference atau harga acuan,” katanya dilansir InhuPost dari Redaksi Pos.
Dibaca : 919
Halaman: 1 2
Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – Info Replace”, caranya klik hyperlink InhuPost-Info Replace, kemudian be half of. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.