Fakta di Balik Pria Tabrakkan Diri ke Mobil di Tanah Abang

Jakarta

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Viral pria yang tiba-tiba menabrakkan diri ke mobil di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Polisi mengungkap fakta-fakta terkait peristiwa ini.

Dalam rekaman video yang beredar, terlihat awalnya mobil melaju sebagaimana mestinya. Tiba-tiba, dari arah depan seorang pria berbaju merah tiba-tiba lari menghampiri mobil yang sedang melintas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seketika itu pria tersebut menabrakkan diri dan jatuh di depan mobil. Pria itu lalu pura-pura pingsan.

Dia tampak tergeletak di tengah jalan. Sementara kendaraan tetap lalu-lalang di sekitarnya.

Pria yang Tabrakkan Diri Sempat Diduga ODGJ

Kasi Humas Polres Jakarta Pusat Iptu Ruslan mengatakan polisi kini sudah mengecek tempat kejadian perkara (TKP). Mereka menelusuri kejadian tersebut ke warga sekitar.

“Anggota Polsek Tanah Abang sudah cek TKP,” kata Iptu Ruslan saat dikonfirmasi, Rabu (5/11/2025).

Ruslan menduga aksi itu dilakukan sebagai modus memeras pengemudi agar diberikan uang ganti rugi. Namun polisi menduga orang itu mengalami gangguan jiwa.

“Informasi awal dari saksi warga sekitar di TKP bahwa pelakunya mengalami gangguan jiwa,” ucapnya.

Hendak Bunuh Diri

Polisi mengungkap fakta baru mengenai pria berinisial A (21) itu. Polisi mengatakan A sengaja menabrakkan diri karena ingin bunuh diri, bukan modus memeras dengan tabrakkan diri.

“Bukan, bukan (modus memeras). Itu memang dia mengalami depresi dan ingin bunuh diri,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Pusat Iptu Ruslan Basuki saat dimintai konfirmasi, Jumat (7/11/2025).

A Alami Depresi

Ruslan menjelaskan A mengalami depresi setelah ditinggal ayahnya meninggal dunia. Depresi ini yang membuatnya ingin mengakhiri hidup.

“Depresi setelah ditinggal ayahnya meninggal dunia,” jelas Ruslan.

A sempat hidup bersama ibunya. Namun, karena sering mengamuk tanpa sebab, ibunya lantas menitipkan A ke rumah pamannya.

Kerap Mengamuk

Saat dititipkan di rumah pamannya, A pun masih tetap sering mengamuk hingga mengancam akan bunuh diri. Puncak tindakan A untuk mengakhiri hidupnya adalah dengan berusaha menabrakkan diri ke mobil.

“Menurut keterangan saksi pihak RT, Asep, A belakangan ini sering melakukan hal yang di luar dugaan, seperti marah-marah, depresi, sampai mengancam mau bunuh diri,” terang Ruslan.

“Puncaknya pada hari Minggu ingin mengakhiri hidupnya dengan menabrakkan diri ke mobil, namun tidak berhasil dan berujung viral,” imbuh dia.

(rdp/rdp)

  • Related Posts

    Bahlil: Soeharto Berjasa dalam Program Transmigrasi

    Jakarta – Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia kembali membicarakan jasa Presiden ke-2 RI Soeharto menjelang rencana pemberian gelar pahlawan nasional oleh Presiden Prabowo Subianto pada 10 November. Bahlil mengatakan Soeharto…

    Tim Psikolog Polda Metro Dampingi Keluarga dan Guru Korban Ledakan SMAN 72

    Jakarta – Polda Metro Jaya memberikan pendampingan psikologis kepada keluarga korban dan para guru usai insiden ledakan di lingkungan SMAN 72 Jakarta. Tim Psikologi Biro SDM Polda Metro Jaya turun…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *