Bom rakitan di SMAN 72 diduga dibawa oleh siswa yang kerap di “bullly”

Bom rakitan di SMAN 72 diduga dibawa oleh siswa yang kerap di “bullly”

  • Jumat, 7 November 2025 15:45 WIB
  • waktu baca 2 menit
Bom rakitan di SMAN 72 diduga dibawa oleh siswa yang kerap di
Siswa SMAN 72 Jakarta yang selamat dari ledakan di masjid sekolah pada Jumat (7/11/2025). ANTARA/Mario Sofia Nasutin

Jakarta (ANTARA) – Salah satu siswa kelas XI SMAN 72 Jakarta Sela menyebutkan bom rakitan atau bom molotov yang ditemukan di masjid sekolah diduga dibawa oleh siswa yang kerap di “bully” atau dirundung oleh siswa lain.

“Saya menduga siswa ini ingin balas dendam dan bunuh diri. Tadi saya lihat ada tiga jenis bom dan hanya dua yang meledak,” kata Sela di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, ledakan terjadi saat khutbah Jumat selesai dan akan dilanjutkan dengan Iqomah. Saat itu, ada ledakan besar terjadi.

“Saya di selasar masjid dan tidak terkena. Baju saya kotor karena menolong teman,” katanya.

Ia mengatakan orang yang ikut Shalat Jumat di sini merupakan siswa, guru dan orang yang ada di sekolah saja.

Sela mengaku tidak ada tanda-tanda akan terjadi ledakan karena pada pagi hari semua berjalan baik-baik saja.

“Kami tadi ikut kegiatan Adiwiyata di pagi hari,” ujarnya.

Salah satu guru, Toto mengaku berada di belakang imam dan terkejut mendengar ledakan yang cukup besar.

“Semua bubar dan sejumlah siswa terluka,” katanya.

Baca juga: Belasan siswa diduga terdampak ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara

Baca juga: Tim Jibom dikerahkan selidiki ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara

Baca juga: Polisi dalami penyebab ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Berita Terkini, Berita Hari Ini Indonesia dan Dunia | tempo.co

    Asas jurnalisme kami bukan jurnalisme yang memihak satu golongan. Kami percaya kebajikan, juga ketidakbajikan, tidak menjadi monopoli satu pihak. Kami percaya tugas pers bukan menyebarkan prasangka, justru melenyapkannya, bukan membenihkan…

    Fakta di Balik Pria Tabrakkan Diri ke Mobil di Tanah Abang

    Jakarta – Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *