Pertamina bidik Indonesia jadi 'Raja Panas Bumi' dunia pada 2029

Pertamina bidik Indonesia jadi ‘Raja Panas Bumi’ dunia pada 2029

  • Selasa, 7 Oktober 2025 23:10 WIB
  • waktu baca 2 menit
Pertamina bidik Indonesia jadi 'Raja Panas Bumi' dunia pada 2029
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia (kanan), Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (tengah), dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri (kiri) dalam acara “Indonesia Langgas Berenergi” di Jakarta, Selasa (7/10/2025). (ANTARA/Putu Indah Savitri)

Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina (Persero) membidik Indonesia menjadi ‘Raja Panas Bumi’ atau menempati posisi nomor 1 di dunia pada 2029 melalui penambahan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).

“Kami berharap supaya kapasitas terpasang pada 2029 akan menjadikan (Indonesia) nomor 1 di dunia,” ucap Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri pada acara “Indonesia Langgas Berenergi” di Jakarta, Selasa.

Dengan demikian, Indonesia akan menyalip Amerika Serikat yang saat ini menempati posisi teratas kapasitas terpasang PLTP.

Simon menyampaikan bahwa rencana untuk meningkatkan kapasitas terpasang PLTP sudah dibicarakan bersama Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eniya Listiani Dewi.

“Ini sudah menjadi komitmen bersama Ditjen Energi Baru Terbarukan dari Kementerian ESDM, kemungkinan pada 2029, kami akan meningkatkan kapasitas terpasang (PLTP),” kata Simon.

Untuk mewujudkan ketahanan energi, Pertamina memiliki dual growth strategy, yakni memaksimalkan bisnis yang sudah ada, seperti minyak dan gas bumi (migas), serta mengembangkan bisnis transisi energi menuju rendah karbon.

Peningkatan kapasitas terpasang dari PLTP merupakan bagian dari strategi pengembangan bisnis transisi energi menuju rendah karbon.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia memiliki potensi sumber daya panas bumi yang besar, mencapai 23.742 Megawatt (MW). Dirinya menilai bahwa dari jumlah itu, masih terdapat peluang besar pengembangan panas bumi di Indonesia.

Selain itu, Bahlil mengatakan saat ini Indonesia menempati posisi nomor dua sebagai produsen listrik panas bumi secara global.

Dengan kapasitas terpasang listrik dari sumber panas bumi sebesar 2.744 Megawatt (MW), posisi Indonesia hanya berada di bawah Amerika Serikat yang memiliki 3.937 MW listrik dari panas bumi.

Baca juga: Gandeng perusahaan China dan Jepang, Pertamina bangun PLTP di Sumsel

Baca juga: Pertamina dan Zorlu Enerji sepakati kerja sama pengembangan panas bumi

Baca juga: Pertamina NRE naikkan investasi delapan kali lipat hingga 2029

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Berita Terkini, Berita Hari Ini Indonesia dan Dunia | tempo.co

    Perspektif yang tajam dan ajek dari para ahli di banyak bidang. Edisi Pekan Ini Gegeran Pangan Gegeran Pangan Mengungkap yang tersembunyi dengan perspektif, argumen, dan data yang solid. Indikator 25…

    Apa Itu Rafflesia Hasseltii? Bunga Langka yang Ditemukan di Sumsel

    Jakarta – Rafflesia hasseltii kembali menjadi sorotan setelah ditemukan mekar di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel). Temuan ini menarik perhatian karena jenis tersebut termasuk bunga langka yang…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *